Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan meski demikian Moskow tetap memberikan perhatian khusus pada perkembangan di benua Eropa.
“Kami memberikan perhatian khusus pada perkembangan di benua Eropa, termasuk situasi yang menyedihkan dalam hubungan antara Rusia dan Uni Eropa," terang Lavrov pada konferensi pers Rabu (26/8).
Moskow selalu siap untuk meningkatkan dialog pragmatis dengan Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, tetapi hanya berdasarkan kesetaraan dan rasa saling menghormati. "Serta mencari kesepakatan di bidang kepentingan bersama," tambah Lavrov.
Pernyataan Lavrov ini keluar setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Austria Alexander Schallenberg pada Rabu, yang di antara percakapan itu membahas tentang masalah Alexey Navalny, kritikus Kremlin.
Rusia menghadapi tekanan dari Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi atas dugaan 'bertanggung jawab' pada penangkapan sewenang-wenangan terhadap Navalny, mengabaian hak asasi, dan penindasan protes damai.
Dalam konferensi pers itu sekali lagi Lavrov menekankan bahwa Navalny menjalani hukumannya karena kejahatannya.
"Mengenai Navalny, rekan-rekan Barat kami telah berhenti berbicara tentang perlunya menyelesaikan penyelidikan atas apa yang disebutnya keracunan," jelas Lavrov.
Ia merasa tidak harus menjelaskan lagi secara rinci semua inkonsistensi dan kontradiksi yang terkait dengan masalah Navalny.
"Saya hanya akan mendesak semua orang yang mencari kebenaran untuk melihat tanggapan resmi pemerintah Jerman terhadap permintaan parlemen. Tanggapan tersebut diumumkan beberapa bulan lalu, Saya kira, pada sidang Bundestag. Ada protokolnya, baca aja, menarik sekali," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: