Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Parlemen Iran Loloskan Daftar Menteri Kabinet Presiden Ebrahim Raisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 26 Agustus 2021, 11:39 WIB
Parlemen Iran Loloskan Daftar Menteri Kabinet Presiden Ebrahim Raisi
Presiden Iran Ebrahim Raisi/Net
rmol news logo Parlemen Iran telah menyetujui hampir semua daftar menteri yang diajukan oleh Presiden Ebrahim Raisi. Mayoritas nama yang diajukan dikenal konservatif, beberapa memiliki latar belakang militer.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pada Rabu (25/8), parlemen Iran hanya menolak satu nama dari 19  menteri yang diajukan Raisi, yaitu Hossein Baghgoli sebagai menteri pendidikan. Parlemen menilai Baghgoli masih muda dan kurang berpengalaman untuk tugas tersebut.

Awal bulan ini, Raisi telah menunjuk Mohammad Mokhber sebagai wakil presiden pertamanya, dan Masoud Mirkazemi sebagai kepala Organisasi Perencanaan dan Anggaran. Jabatan itu tidak memerlukan persetujuan parlemen layaknya posisi menteri.

Mokhber merupakan mantan kepala Setad, salah satu konglomerat paling kuat di Iran dengan aset puluhan miliar dolar. Ia diawasi langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Di Setad, Mokhber juga memimpin upaya untuk memproduksi COVIran Barekat, vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan secara mandiri. Dia dan Setad diberi sanksi oleh pemerintahan Donald Trump pada Januari.

Sementara Mirkazemi adalah mantan menteri perminyakan dan perdagangan di bawah Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Ia memiliki hubungan dengan beberapa organisasi berpengaruh, termasuk Astan-e Quds Razavi di Masyhad, yang dipimpin oleh presiden dari 2016 hingga 2019.

Dikutip dari Al Jazeera, Raisi juga telah menunjuk Mohsen Rezaee sebagai wakilnya untuk urusan ekonomi. Rezaee adalah mantan panglima tertinggi IRGC, sekretaris Dewan Kemanfaatan saat ini, dan calon presiden 2021.

Berdasarkan konstitusi Iran, presiden dapat memilih menteri luar negeri, serta menteri pertahanan dan intelijen secara langsung, tanpa persetujuan parlemen.

Posisi menteri luar negeri sendiri diisi oleh Hossein Amirabdollahian. Ia adalah seorang diplomat karir dengan keahlian urusan Asia Barat. Ini menandakan fokus pemerintahan Raisi untuk memprioritaskan hubungan dengan kawasan.

Amirabdollahian yang berusia 57 tahun telah melakukan tugas di Irak, Bahrain dan Suriah. Ia diperkirakan memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan IRGC. Awal pekan ini, ia mengatakan akan membentuk kebijakan luar negeri "Asia-sentris".

Menteri pertahanan Raisi adalah Mohammad Reza Ashtiani. Pria 61 tahun ini pernah menjadi wakil kepala staf angkatan bersenjata Iran dan mantan pejabat tinggi militer.

Menteri intelijen diambil oleh Esmaeil Khatib, seorang sarjana berusia 60 tahun yang memiliki pos intelijen dan keamanan di Qom dan di IRGC, peradilan, Astan-e Quds Razavi, dan kantor pemimpin tertinggi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA