Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China: Demokrasi Bukan Coca-Cola yang Diproduksi oleh AS dan Rasanya Sama di Seluruh Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 27 Agustus 2021, 08:34 WIB
China: Demokrasi Bukan Coca-Cola yang Diproduksi oleh AS dan Rasanya Sama di Seluruh Dunia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Upaya Amerika Serikat (AS) untuk menerapkan model demokrasi ala barat di Afghanistan selama 20 tahun terakhir hingga akhirnya gagal dan menciptakan kekacauan telah dikecam oleh China.

Partai Komunis China (PKC) mengeluarkan kecaman pada AS yang terus memaksakan cara berpikirnya pada orang-orang di seluruh dunia. Sebaliknya, PKC menekankan, China tidak pernah ikut campur dalam urusan internal negara lain, juga tidak mengekspor ideologi atau sistem sosialnya.

Hal itu tertera dalam dokumen setebal 93 halaman yang dirilis oleh Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKC pada Kamis (26/8). Wakil direktur komisi, Liu Jianchao juga menyebut AS tidak memahami demokrasi yang sebenarnya.

Menanggapi tuduhan politisi AS yang menyebut PKC adalah ancaman terbesar demokrasi gaya barat, Liu justru mempertanyakan demokrasi yang dipahami AS dengan memperlihatkan keborokan-keborokannya.

"Apa yang perlu dikhawatirkan AS jika sistem demokrasinya baik dan didukung semua orang?" kata Liu.

Liu juga menggemakan kembali pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada 20 Agustus lalu.

"Demokrasi bukanlah Coca-Cola, yang sirupnya diproduksi oleh Amerika Serikat, rasanya sama di seluruh dunia. Banyak orang China lebih suka minuman soda yang berbasis di Beijing, mereknya Arctic Ocean," sindirnya.

Penarikan pasukan AS di Afghanistan yang memicu perebutan negara oleh Taliban dan upaya evakuasi penuh kekacauan telah digunakan China sebagai celah untuk menyerang Washington secara verbal.

Berbagai kritik yang ditujukan kepada negeri Paman Sam bukan hanya muncul dari partai atau politisi, namun juga outlet media dan lembaga think tank. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA