Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Xi dan Duterte Saling Puji Lima Tahun Terakhir sebagai Era Baru Hubungan Strategis Kedua Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 28 Agustus 2021, 16:20 WIB
Xi dan Duterte Saling Puji Lima Tahun Terakhir sebagai Era Baru Hubungan Strategis Kedua Negara
Presiden Xi Jinping dan Presiden Rodrigo Duterte/Net
RMOL. Di tengah pasang surut hubungan China dan Filipina, Presiden Xi Jinping mengakui bahwa  penguatan hubungan dua negara telah membawa manfaat nyata bagi rakyat masing-masing.

Xi, saat melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rodrigo Duterte pada Jumat (27/8) waktu setempat, mengatakan bahwa ia bersama orang-orang China lainnya selalu berkomitmen pada janji, sambil mengakui bahwa perlu menyingkirkan kendala untuk hubungan bilateral meski telah mengalami pasang surut selama bertahun-tahun.

Kepada Duterte, Xi berjanji untuk memperdalam persahabatan dan saling percaya dengan Filipina. Ia menambahkan bahwa China akan terus mendukung negara Asia Tenggara itu dalam perang melawan pandemi Covid-19.

Hingga saat ini China menjadi negara pertama yang mengirimkan vaksin virus corona ke Filipina, dan tetap menjadi pemasok vaksin terbesar ke negara itu.

Berbicara tentang hubungan dengan China, Duterte pada gilirannya memuji lima tahun terakhir sebagai era baru bagi kerja sama strategis komprehensif kedua negara.

"Persahabatan antara kedua negara telah bertahan dalam ujian pandemi Covid-19," tambahnya, merujuk pada bantuan yang diberikan China.

Presiden Filipina juga berharap dapat memperdalam kerja sama dengan China di bidang-bidang termasuk infrastruktur dan pertanian.

Duterte juga sempat melemparkan pujiannya atas pencapaian bersejarah China mengentaskan kemiskinan saat mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-100 Partai Komunis China.

China dan Filipina sangat mesra pada tahun-tahua sebelumnya. Namun, hubungan mereka mulai retak saat Filipina pada awal 2021 lalu terus mendeteksi armada China yang mengumpulkan sejumlah besar kekayaan laut di Laut China Selatan yang diklaim sebagai miliknya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA