Perjalanan yang dijadwalkan akan berlangsung minggu depan itu diumumkan Perdana Menteri Mark Rutte di akun Twitternya pada Sabtu malam (28/8). Dia meyakinkan bahwa Kabinet sedang melakukan segala yang mereka bisa untuk melanjutkan kembali proses evakuasi untuk membawa warganya keluar dari Kabul.
“Pemerintah Belanda akan terus melakukan segala kemungkinan untuk memungkinkan evakuasi dilanjutkanâ€, tweet Rutte, seperti dikutip dari NL Times, Senin (30/8).
Pesawat terakhir ke Belanda berangkat dari Kabul pada Kamis (27/8). Diperkirakan 230 orang yang berada dalam daftar evakuasi Belanda tertinggal di negara yang kini dikuasai Taliban.
Orang-orang ini termasuk pemegang paspor Belanda, serta juru bahasa dan warga Afghanistan lainnya yang bekerja untuk Belanda di bawah posisi yang berbeda. Mereka semua takut apa yang mungkin dilakukan Taliban terhadap mereka karena membantu negara Barat.
Rutte juga menyatakan bahwa dia telah berbicara tentang situasi saat ini di Afghanistan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Kanselir Merkel dan saya setuju untuk hadir lagi sesegera mungkin di Kabul, bekerja dengan Inggris dan negara-negara lain segera setelah situasi politik dan keamanan memungkinkan", tulis perdana menteri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: