Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Qatar: Mengisolasi Taliban Hanya akan Memicu Ketidakstabilan di Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 01 September 2021, 10:55 WIB
Qatar: Mengisolasi Taliban Hanya akan Memicu Ketidakstabilan di Afghanistan
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed/Reuters
rmol news logo Tidak ada pilihan selain berusaha membuka komunikasi dengan Taliban saat ini. Lantaran mengisolasi kelompok itu hanya akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut di Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed mendesak negara-negara untuk terlibat dengan Taliban demi mengatasi berbagai masalah keamanan dan sosial ekonomi di Afghanistan.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Selasa (31/8), ketika Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menarik semua pasukannya dari Afghanistan.

Qatar sendiri merupakan sekutu AS yang menjadi lawan bicara utama bagi Taliban. Sejak 2013, Doha merupakan tuan rumah bagi kantor politik Taliban dan menjadi tempat pertemuan dialog damai antara kelompok itu dengan berbagai pihak.

"Jika kita mulai memberikan syarat dan menghentikan pertunangan ini, kita akan meninggalkan kekosongan, dan pertanyaannya adalah, siapa yang akan mengisi kekosongan ini?" ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, Taliban belum mendapat satu pengakuan dari negara mana pun. Hampir semua negara masih menunggu Taliban menunjukkan komitmennya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

"Kami percaya bahwa tanpa keterlibatan, kami tidak dapat mencapai kemajuan nyata di bidang keamanan atau di bidang sosial ekonomi," tambahnya.

Meski pengakuan terhadap pemerintahan Taliban bukan menjadi prioritas, Sheikh Mohammed mengatakan pembicaraan dengan kelompok itu masih sangat penting.

Jika belajar dari rezim Taliban di masa lalu, ia mengatakan, mengisolasi Taliban seperti 20 tahun lalu hanya dapat memicu situasi seperti saat ini lagi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Maas. Ia mengatakan, Jerman bersedia membantu Afghanistan dengan prasyarat tertentu.

"Tidak ada jalan lain untuk melakukan pembicaraan dengan Taliban, masyarakat internasional tidak dapat menanggung ketidakstabilan di Afghanistan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA