Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikenal Lebih Berbahaya, JK Jelaskan Siapa Generasi Kedua dan Ketiga Taliban?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 01 September 2021, 13:22 WIB
rmol news logo Ketika para pemimpin senior Taliban sibuk berdiplomasi dengan banyak pihak untuk mempersiapkan rezim baru di Afghanistan, tampak para pejuang muda kelompok itu memegang senapan dan mengendarai Humvee hasil sitaan selama perebutan wilayah.

Dari foto dan video yang tersebar di media sosial, dunia melihat bagaimana para pejuang muda Taliban, yang kemungkinan merupakan generasi kedua atau ketiga mereka, memamerkan keberanian, bersorak sorai setelah "mengusir" Amerika Serikat (AS).

Banyak dari pemuda Taliban bahkan lahir setelah serangan 9/11, yang memicu invasi AS ke Afghanistan.

Apakah para pejuang muda Taliban ini memahami tujuan dari para pemimpin senior?

Setelah merebut Kabul pada 15 Agustus dan mengambil alih kekuasaan, Taliban telah menyatakan komitmen untuk menghadirkan wajah yang berbeda dengan pemerintahannya pada 1996-2001 lalu. Mereka berjanji membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perubahan itu tidak begitu saja terjadi, namun ada proses panjang, khususnya yang dialami para pemimpin senior Taliban.

Hanya sekitar dua tahun setelah dibentuk pada 1994, Taliban berhasil menguasai Afghanistan, dan membuat rezim baru. Taliban sendiri didirikan oleh Abdul Ghani Baradar yang ketika itu berusia 26 tahun dan Mohammed Omar yang berusia 30 tahun.

"Kalau waktu itu dia (Baradar) berumur 20-an, maka yang sekarang, pimpinan senior itu hampir 60-an. Pasti dia lebih banyak pengalaman, lebih terbuka, tidak asal," terang JK dalam diskusi "BlowBack!" yang dikelola wartawan senior Teguh Santosa bertema "Cerita JK: Taliban Belajar Pancasila" pada Kamis (26/8).

Setelah digulingkan pada 2001, JK yang turut serta dalam pembicaraan damai Afghanistan ini menjelaskan, para pemimpin senior Taliban pergi ke luar negeri, dan mendapatkan banyak pemahaman baru.

Namun di sisi lain, generasi kedua dan ketiga Taliban, tambah JK, belum memiliki pengalaman tersebut, sehingga terlihat lebih "brutal". Para pemuda Taliban sendiri lebih banyak berada di Kandahar, yang menjadi basis kelompok tersebut.

"Generasi kedua-ketiga, ini yang masalah," kata JK.

Setelah merebut Kabul pada pertengahan Agustus, media sosial dibanjiri unggahan para pemuda Taliban bermain di taman hiburan. Mereka bermain mobil-mobilan, hingga melompat di atas trampolin.

Penduduk Kabul juga menyebut para pemuda Taliban dikenal pemarah dan tidak kenal takut.

"Saya melihat empat atau lima dari mereka menembak dengan satu tangan dan melemparkan granat dari tangan lainnya. Mereka jauh lebih berbahaya," kata seorang penjaga toko di pasar Lashkar Gah, Javed Khan.

Ketika para pemimpin senior berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan balas dendam pada mereka yang bekerja untuk pemerintah dan pasukan asing, para pejuang muda Taliban berkata sebaliknya.

“Ini adalah generasi baru mujahidin Taliban. Generasi yang lebih tua mengalahkan Rusia, generasi baru mengalahkan Amerika," kata seorang pemimpin Taliban, Maulvi Yahya, seperti dikutip Arab News. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA