Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jubir Shaheen Sangkal Semua Tuduhan Australia, Tindakan Taliban Terhadap Pasukan Asing adalah Hak untuk Bela Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 02 September 2021, 06:05 WIB
Jubir Shaheen Sangkal Semua Tuduhan Australia, Tindakan Taliban Terhadap Pasukan Asing adalah Hak untuk Bela Negara
Perdana Menteri Scott Morrison /Net
rmol news logo Perang selama 20 tahun di Afghanistan yang dipimpin AS telah mengorbankan ribuan personel militer, termasuk dari negara sekutu mereka, Australia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Secara khusus, dalam wawancaranya bersama 9News baru-baru ini, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen menyoroti kematian 41 tentara Australia selama perang di Afghanistan yang ia sebut mati sia-sia.

Dia juga mengatakan apa yang dilakukan Taliban terhadap pasukan sekutu AS adalah hak untuk membela negaranya.

“Jika pasukan negara saya menyerang negara Anda, menduduki negara Anda dan mereka mati, apa yang akan Anda katakan? Apakah Anda akan mengatakan mereka datang ke sini untuk sesuatu yang ilegal? Atau mengatakan itu adalah hak mereka untuk menyerang negara Anda? Hal yang sama berlaku untuk negara saya, Afghanistan," ucap Shaheen.

Mengenai berita bahwa kelompoknya telah menyerang warga Australia, Shaheen jelas-jelas membantahnya, meskipun muncul video seorang ayah Adelaide yang berlumuran darah dan dalam pergumulan dengan Taliban.

"Tidak ada yang (dengan sengaja) menargetkan mereka, atau nyawa mereka terancam, tidak!" kata Shaheen.

Afghanistan di bawah kendali Taliban adalah menginginkan perdamaian. Shaheen secara terbuka menuduh Perdana Menteri Scott Morrison memandang Taliban mendasarkan kebijakan pada propaganda dan berita palsu.

"Beberapa orang Australia bias, mereka harus membuat pendirian mereka menjadi lebih pragmatis," kata Shaheen.

Orang-orang harus harus adil terhadap penilaian mereka, tambahnya.

Shaheen juga membantah laporan yang disiarkan oleh 9News bahwa wanita Afghanistan telah diculik oleh Taliban, mengatakan itu akan menjadi pelanggaran hukum jika memang benar terjadi.

Sementara untuk orang-orang yang melarikan diri dari Afghanistan, Shaheen menyebutnya sebagai "economic migrants".

Saat ditanya mengenai hak-hak perempuan, Shaheen mengatakan, wanita dan anak perempuan berhak atas pendidikan. Namun, ia tidak dapat menjamin bahwa mereka akan diizinkan berkarir di pemerintahan yang baru dibentuk. Hal itu masih menjadi pembahasan panjang yang menurutnya akan dibicarakan lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA