Tim ahli itu telah tiba di Kabul, Afghanistan, pada Rabu (1/9). Sebuah sumber terpercaya yang dikutip oleh AFP, mengatakan, kedatangan mereka adalah untuk membahas pembenahan dan pengoperasian bandara.
“Meskipun tidak ada kesepakatan akhir yang dicapai mengenai pemberian bantuan teknis, tim teknis Qatar telah memulai diskusi ini berdasarkan permintaan. Pembicaraan masih berlangsung di tingkat keamanan dan operasi," kata sumber tersebut.
Percepatan pengoperasin bandara dilakukan untuk memudahkan dan melanjutkan penerbangan untuk bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Afghanistan, juga untuk memberikan kebebasan bergerak, termasuk dimulainya kembali upaya evakuasi, kata sumber tersebut.
Pemimpin senior Taliban Anas Haqqani mengatakan kelompok itu bermaksud untuk mengembalikan bandara Kabul ke bentuk aslinya setelah dirusak oleh pasukan Barat selama misi evakuasi mereka. Dia mengatakan operasi dari fasilitas itu akan segera dilanjutkan.
Saat ini, bandara Kabul tidak dalam kondisi baik dan banyak infrastruktur dasarnya telah rusak atau hancur.
Qatar menjadi tuan rumah negosiasi antara Taliban dan AS dalam beberapa tahun terakhir dan merupakan titik transit bagi sekitar 43.000 pengungsi dari Afghanistan.
Lebih dari 123.000 warga negara asing dan warga Afghanistan melarikan diri dari negara itu pada saat Taliban merebut pemerintahan Afghanistan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: