Hal itu diungkap oleh anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani, seperti dikutip
Tolo News pada Kamis (2/9).
Ia mengatakan, konsultasi mengenai pemerintahan baru hampir selesai, dan akan segera diumumkan oleh Taliban.
"Tak perlu diragukan lagi kehadiran Amirul Mukminin (Akhundzada) di pemerintahan. Beliau akan menjadi pemimpin pemerintahan dan hal ini tidak perlu dipertanyakan lagi," kata Samangani.
Dalam sebuah laporan yang belum dikonfirmasi, pemerintahan baru Taliban juga akan menghadirkan jabatan perdana menteri.
"Nama sistem baru seharusnya bukan republik atau emirat. Ini harus menjadi sesuatu seperti pemerintahan Islam. Haibatullah harus berada di puncak pemerintahan, dan dia tidak akan menjadi presiden. Dia akan menjadi pemimpin Afghanistan. Di bawahnya akan ada perdana menteri atau presiden yang akan bekerja di bawah pengawasannya,†menurut seorang analis politik, Mohammad Hasan Haqyar.
Hingga saat ini, Taliban telah menunjuk gubernur, kepala polisi dan komandan polisi untuk provinsi dan distrik.
Meskipun Taliban mengatakan konsultasi telah diselesaikan untuk membentuk pemerintahan baru, diskusi publik belum diadakan mengenai nama sistem, bendera nasional, atau lagu kebangsaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: