PM mengatakan bahwa tidak ada negara yang akan memiliki produk domestik bruto (PDB) tinggi selama pandemi.
“Tidak adil bagi oposisi untuk menyebut dampak Covid-19 pada ekonomi sebagai bukti salah urus pemerintah,†kata Prayut, seperti dikutip dari Bangkok post, Kamis (2/9).
“Sementara pemerintah bekerja keras untuk menjernihkan masalah yang mengakar, pandemi melanda dan sekarang membutuhkan upaya dan sumber daya yang substansial untuk dikelola,†ujarnya.
“Juga tidak adil untuk mengklaim bahwa semua yang bisa dilakukan pemerintah adalah terus meminjam uang tanpa mendapatkan imbalan apa pun,†kata dia lagi.
Dalam kesempatan itu, Prayut juga mengungkapkan salah satu usahanya selama pandemic, seperti membuka kembali negara dalam 120 hari dan katanya, pemerintah akan melanjutkan rencana tersebut meskipun harus dilaksanakan hanya sebagian karena situasi Covid-19.
Prayut, bagaimanapun, mengakui pertumbuhan ekonomi negara itu menjadi lambat selama pandemi karena sangat bergantung pada pariwisata, yang telah terpukul oleh pandemi dan diperkirakan akan memakan waktu lama untuk kembali normal.
PM juga mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan oposisi yang menggunakan informasi yang menyimpang dan salah untuk mendukung tuduhannya terhadap dia dan pemerintah.
Dalam protes anti-pemerintah, misalnya, katanya, pihak oposisi mengklaim pengunjuk rasa tidak menggunakan senjata apa pun ketika mereka benar-benar menggunakannya.
“Saya selalu menghormati beberapa orang baik (di kubu oposisi) yang selalu mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan mereka sendiri. Adapun beberapa orang yang hanya memikirkan diri mereka sendiri dan bertujuan untuk menghancurkan kami, tolong hentikan,†katanya.
Julapun Amornvivat, anggota parlemen Partai Pheu Thai untuk Chiang Mai, adalah anggota parlemen oposisi pertama yang berdebat melawan Jenderal Prayut pada hari Rabu.
Julapun mempresentasikan angka untuk mendukung tuduhannya bahwa pemerintah telah gagal total dalam mengelola negara dan situasi ekonominya.
Salah urus, katanya, akan mengakibatkan resesi yang akan berlangsung setidaknya dua tahun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: