Berbicara kepada wartawan di Kota Vladivostok di timur jauh Rusia pada Kamis (2/9), jurubicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan kekhawatirannya atas rencana AS untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina.
Pada Rabu (1/9), Presiden Joe Biden melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Washington. Biden berkomitmen atas integritas teritorial Ukraina dan menawarkan 60 juta dolar AS dalam bantuan keamanan.
"Kami yakin ini berpotensi menyebabkan tindakan tak terduga oleh pihak Ukraina dalam upaya menyelesaikan konflik Ukraina dengan paksa. Ini sangat berbahaya," kata Peskov, seperti dikutip
Reuters.
"Sederhananya, kita berbicara tentang persahabatan Ukraina-Amerika melawan Rusia. Artinya, mereka berteman bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi melawan Rusia," tambahnya.
Peskov juga menyoroti keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Namun NATO percaya Ukraina perlu mengadopsi lebih banyak reformasi politik sebelum mendapatkan status keanggotaan.
Perselisihan antara Rusia dan Ukraina terjadi dengan memperebutkan Krimea. Sejak 2014, pasukan Ukraina telah memerangi pasukan yang didukung Rusia di wilayah timur Donbass, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: