Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyampaikan hal itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (2/9).
Menurutnya, China akan terus memberikan vaksin kepada WHO dalam jangka panjang sebagaimana diuraikan dalam kesepakatan baru-baru ini yang telah dicapai oleh kedua belah pihak.
"China selalu aktif terlibat dalam program Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX) WHO, dan berkomitmen untuk mempromosikan aksesibilitas dan keterjangkauan suntikan di negara-negara berkembang," ujarnya, seperti dikutip dari Global Time.
Sebuah dokumen WHO yang dilaporkan Reuters menunjukkan vaksin yang akan diproduksi China pada akhir Oktober itu sebagian besar akan dikirimkan ke negara-negara Afrika dan Asia.
"Mereka termasuk dalam kelompok pengadaan program COVAX Juli ini, dan akan menyediakan 110 juta dosis untuk program pada akhir Oktober, yang akan dialokasikan ke negara-negara sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Wang.
"Gelombang pertama dari sekitar 9 juta dosis vaksin China yang diberikan kepada COVAX tiba di Pakistan dan Bangladesh pada awal Agustus," ujarnya .
Sebanyak 30 juta dosis lainnya akan dikirim ke Aljazair, Pantai Gading, Niger, Kirgistan, Venezuela dan negara berkembang lainnya dalam waktu dekat.
Xi Jinping dalam pesan tertulis pada pertemuan pertama forum internasional tentang kerja sama vaksin Covid-19 menyebutkan, selain siap menyediakan 2 miliar dosis vaksin, China juga menawarkan 100 juta dolar AS kepada COVAX.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: