Larangan diberlakukan selama FAA melakukan penyelidikan atas penyimpangan penerbangan saat Branson melakukan wisata ke luar angkasanya pada 11 Juli lalu.
Penerbangan bersejarah itu membawa Branson menjadi miliarder pertama yang pergi ke luar angkasa, mengalahkan Jeff Bezos yang berangkat dengan Blue Origin-nya beberapa waktu setelahnya.
Dalam penerbangan 11 Juli yang banyak dipublikasikan media, pesawat Virgin Galactic dilaporkan keluar lintasan dan keluar dari wilayah udara yang ditentukan selama hampir 2 menit karena pilot mengabaikan peringatan kode merah.
Menurut laporan FAA yang dikutip
Sputnik pada Kamis (2/9), lampu peringatan menyala karena pesawat luar angkasa keluar dari lintasan. Pesawat ruang angkasa itu berada di luar wilayah udara yang ditentukan selama 1 menit 41 detik dengan kecepatan mencapai 2.300 MPH. Dengan begitu, kecepatan dan waktu itu, pesawat bisa menempuh jarak 64,5 mil yang bisa sangat berbahaya bagi keselamatan.
Ketika alarm berbunyi bahwa pesawat ruang angkasa keluar dari lintasannya, pilot bisa saja mematikan mesin dan menunggu hari yang lebih aman untuk pergi ke luar angkasa.
Tetapi dengan banyaknya publikasi, banyak orang menduga Branson mengambil risiko.
Virgin Galactic berdalih, meskipun ada kesalahan, mereka tetap berada dalam parameter misi. Namun, mantan pilot uji coba Virgin Galactic, Mark Stucky, sangat kritis terhadap operasi tersebut.
"Pernyataan yang paling menyesatkan hari ini adalah dari Virgin Galactic. Faktanya adalah pilot gagal memangkas untuk mencapai tingkat nada yang tepat, angin dalam batas, mereka tidak melakukan apa pun untuk mengatasi kesalahan lintasan, dan memasuki wilayah udara Kelas A tanpa izin," ujarnya di Twitter.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.