Laporan itu bahkan dimuat di tiga media lokal Jepang, yaitu Kyodo News, Nikkei, dan NHK pada Jumat (3/9), seperti dimuat
The Age.
Dalam laporan-laporan itu, Suga disebutkan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin Partai Demokratik Liberal pada September nanti karena ia menunda rencana perombakan kabinet.
Dengan pengunduran diri Suga, maka akan ada waktu kurang dari satu bulan untuk mempersiapkan pengganti untuk pemilihan yang diperkirakan digelar pada Oktober.
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida disebut-sebut sebagai kandidat terkuat. Bahkan dalam dua pekan terakhir, Kishida menguraikan paket stimulus dan visi alternatif untuk Jepang.
Pemimpin LDP diperkirakan akan mempertahankan jabatan perdana menteri dalam pemilihan nasional dengan partai yang berkuasa menguasai 312 dari 465 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Jepang.
Di samping itu, pengunduraan diri Suga juga dikatakan sebagai salah satu kutukan Olimpiade terhadap PM Jepang.
Sejak 1964, Jepang telah empat kali menggelar Olimpiade, dua Musim Panas, dan dua Musim Dingin. PM yang menjabat pada umumnya mengundurkan diri dalam waktu satu tahun dari setiap gelaran Olimpiade, baik karena kesehatan yang menurun, popularitas yang menurun, atau perselisihan internal.
Selain persoalan Olimpiade, Suga juga banyak dikritik atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19. Dalam beberapa bulan terakhir, dukungan publik untuk Suga telah anjlok.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: