Laporan tersebut disampaikan pihak militer Rusia dalam pernyataannya pada Jumat (3/9), seraya mencatat bahwa dari total 24, ada 21 proyektil yang berhasil dijatuhkan selama serangan yang diluncurkan dari wilayah udara Lebanon tersebut.
“Sekitar pukul 01:30 tanggal 3 September, empat pesawat tempur taktis F-15 Angkatan Udara Israel menembakkan 24 peluru kendali ke sasaran di Republik Arab Suriah dari wilayah udara Lebanon,†kata Laksamana Muda Vadim Kulit, Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, seperti dikutip dari RT, Sabtu (4/9).
Tel Aviv telah melakukan ratusan serangan serupa di Suriah selama perang selama satu dekade melawan kelompok pemberontak jihad, termasuk yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir. Para pejabat Israel sering mengutip kehadiran militan yang didukung Iran di Suriah untuk membenarkan operasi, melihat mereka sebagai ancaman.
Teheran dan Moskow sama-sama mendukung Damaskus melawan teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) dan pemberontakan ekstremis, yang terus berkecamuk di provinsi Idlib, di mana banyak pejuang diizinkan melarikan diri berdasarkan kesepakatan rekonsiliasi dengan pemerintah Suriah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: