Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tokoh Pembela Etnis Rwanda Lawrence Muganga Ditangkap Aparat Uganda dengan Tuduhan Spionase

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 04 September 2021, 16:06 WIB
Tokoh Pembela Etnis Rwanda Lawrence Muganga Ditangkap Aparat Uganda dengan Tuduhan Spionase
Akademisi paling terkemuka di Uganda, Lawrence Muganga/Net
rmol news logo Salah satu akademisi paling terkemuka di Uganda, Lawrence Muganga ditangkap pasukan keamanan dengan tuduhan melakukan spionase.

Penangkapan Muganga, wakil rektor Universitas swasta Victoria dikonfirmasi pihak militer pada Kamis sore (2/9) waktu setempat. Ia ditangkap di siang bolong di gedung utama institusi yang terletak di salah satu jalan tersibuk di ibu kota Kampala.
Sebuah video amatir yang diposting di jejaring sosial menunjukkan orang-orang bersenjata dengan pakaian sipil memaksa seorang pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Lawrence Muganga ke dalam sebuah van yang dikenal di Uganda sebagai ‘drone’, yang dikaitkan dengan penculikan lawan-lawan pemerintah.

Menanggapi komentar tentang proses penangkapan akademisi itu, juru bicara militer Flavia Byekwaso mengatakan tuduhan bahwa Lawrence Muganga telah diculik adalah salah.

“Dia ditangkap oleh pasukan keamanan gabungan karena spionase dan tinggal secara ilegal di negara itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan atas kasus itu telah dimulai, seperti dikutip dari Africa News, Sabtu (4/9).

Lahir di Uganda dan asal etnis Rwanda (Banyarwanda), Lawrence Muganga adalah juru bicara untuk sebagian komunitas yang tinggal di Uganda. Ia sering mengecam marginalisasi komunitas ini oleh pemerintah Uganda, yang diduga menolak mengeluarkan kartu identitas kepada anggotanya karena dianggap sebagai orang asing.

Salah satu pengusaha paling terkenal di Uganda, Frank Gashumba, mendukung kampanye tersebut, dengan mengatakan bahwa etnis Rwanda diperlakukan dengan tidak manusiawi di Uganda.

Keluarga Lawrence Muganga melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Uganda setelah meninggalkan Rwanda selama pembantaian etnis massal di akhir 1950-an, menurut penjual buku dan penerbit AS Barnes & Noble.

Universitas Victoria dimiliki oleh Sudhir Ruparelia, yang dinobatkan oleh majalah Forbes pada tahun 2019 sebagai orang terkaya di Uganda dan di antara yang terkaya di Afrika Timur.

Menurut situs web universitas, Lawrence Muganga belajar di Harvard dan memperoleh gelar PhD dari University of Alberta di Kanada. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA