Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indikasi Taliban Berubah Tampak dari Perlakuannya terhadap Perempuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 05 September 2021, 19:11 WIB
Indikasi Taliban Berubah Tampak dari Perlakuannya terhadap Perempuan
Kelompok Taliban saat kuasai Istana Afghanistan di Kabul media Agustus 2021/Net
rmol news logo Taliban kini bukan seperti Taliban pada masa penjajahan tepatnya tahun 1996 dahulu. Saat ini Taliban berusaha untuk mengubah dirinya yang dicap sebagai kelompok radikal selama ini dengan mengedepankan hak asasi manusia dalam bermasyarakat.

Menurut pakar timur tengah UI Abdul Muta’ali menyampaikan, jurubicara Taliban di Doha yang sempat ditemui Menlu RI Retno Marsudi, Suhail Sahil telah mengeluarkan pernyataan bahwa sel-sel Taliban yang ada di seluruh dunia akan bersepakat melawan penjajahan.

“Mereka menurut saya akan mengatakan itu kasus lama, kasus 96, kan begitu. Ini bukan Taliban jilid II tapi Taliban jilid I saya kira akan mengatakan demikian,” kata Abdul dalam acara diskusi virtual bertemakan Taliban Bermuka Dua Ke Indonesia?” Minggu, (5/9).

Disinggung mengenai masa depan kelompok organisasi Taliban yang memiliki sel di dunia tidak akan melakukan kegiatan terorisme kembali.

Abdul Muta’ali berpendapat, selama Taliban mampu menjaga para perempuan mereka, maka dapat dipastikan Taliban telah berubah dari Taliban di masa penjajahan.

"Karena itu kita melihat bagaimana perempuan diperlakukan bagaimana hak-hak perempuan diberikan. Apakah ada faksi-faksi yang ikut juga dalam struktur pemerintahan taliban yang baru, atau seluruhnya Taliban? Ini menjadi indikasi, hal inilah yang menjadi ketika Moersi berkuasa di Mesir,” katanya.

Mesir sendiri, kata Abdul Muta’ali, berpegang teguh pada kelompok Ikhwanul Muslimin sama halnya dengan Afganistan, Taliban menjadi kuat di negara tersebut.

Oleh karena itu, Indonesia perlu mewaspadai dan tidak tergesa-gesa dalam bersikap terhadap Taliban.

“Karena itu saya kira hadir ya Bu Menlu itu penting, dalam hal itu. Paling tidak ada portofolio untuk meyakinkan Indonesia. Wait and see saya kira itu menjadi jalur yang kita harus sabar sedikit gitu. Tidak terbawa emosional kanan tapi juga kita memberikan kewaspadaan kira-kira taliban ke depan seperti apa?” katanya.

Dia kembali menegaskan kemampuan Taliban untuk mengubah dirinya tercermin bagaimana Taliban memperlakukan kaum hawa dalam sendi-sendi kehidupan mereka.

"Apakah perempuan tetap memakai baju tertutup kemudian apakah perempuan di dunia pendidikan tidak mempunyai peran di layaannan publik tidak memiliki peran itu juga bagian apakah taliban bisa berubah atau tidak kan begitu,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA