Penerbangan bantuan itu akan membawa pasokan kebutuhan sehari-hari bagi warga Afghanistan, usai banyak pasokan bantuan asing yang dihentikan sementara ke Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di negara itu pertengahan Agustus lalu.
Menurut data Organisasi Internasional untuk Migrasi, setengah dari 40 juta orang Afghanistan, termasuk 10 juta anak-anak, membutuhkan bantuan kemanusiaan pada awal tahun ini. Namun setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan, kebutuhan diperkirakan akan meningkat.
Di tengah gejolak politik yang terjadi di Afghanistan, Qatar muncul sebagai lawan bicara utama antara negara-negara Barat dan Taliban. Bukan tanpa alasan, Qatar telah mengembangkan hubungan dekat dengan kelompok militan itu dengan menjadi tuan rumah kantor politik Taliban sejak 2013.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Qatar (Minggu, 5/9), seperti dikabarkan
Channel News Asia, penerbangan pertama bantuan Qatar yang membawa pasokan medis dan produk makanan telah tiba di Kabul pada akhir pekan ini. Duta Besar Qatar untuk Afghanistan Saeed bin Mubarak Al Khayareen berada di bandara untuk menyambut kedatangan bantuan pertama itu.
Selain bantuan pasokan kebutuhan sehari-hari, Qatar juga telah mengambil peran dalam pembukaan kembali bandara internasional di Kabul.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: