Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

NATO: Dunia Harus Melibatkan Rusia dan China untuk Mencegah Teroris Manfaatkan Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 06 September 2021, 07:32 WIB
NATO: Dunia Harus Melibatkan Rusia dan China untuk Mencegah Teroris Manfaatkan Afghanistan
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg/Net
rmol news logo Rusia dan China harus dimasukkan dalam upaya global untuk menghentikan kelompok teroris menggunakan Afghanistan yang dikelola Taliban sebagai tempat untuk melancarkan serangan di luar negeri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg secara khusus menyebut dua nama negara itu dalam pernyataannya dalam sebuah wawancara bersama Telegraph.

“Saya sangat setuju bahwa seluruh komunitas internasional, termasuk Rusia dan China, perlu bekerja untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat di mana kelompok teroris dapat beroperasi secara bebas dan mempersiapkan, mengatur, merencanakan, membiayai serangan terhadap negara kita sendiri,” kata Stoltenberg, seperti dikutip dari RT, Minggu (5/9).

Pernyataan Stoltenberg seolah menggemakan kembali kata-kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, yang mengatakan bulan lalu bahwa negara-negara seperti Rusia dan China harus dibawa untuk membantu memeriksa situasi di Afghanistan setelah kekuasaan di sana direbut oleh Taliban.

Berbicara kepada Telegraph, Stoltenberg juga mengakui bahwa kemenangan Taliban terkait dengan fakta bahwa negara-negara anggota NATO memilih untuk menarik pasukan mereka keluar dari Afghanistan.

Tentara Afghanistan yang dilatih NATO sebagian besar menghilang ketika menghadapi serangan Taliban, dan membiarkan militan untuk merampas persediaan perangkat keras militer yang cukup besar, termasuk senjata dan perlengkapan mahal buatan AS.

“Saya pikir kurangnya dukungan logistik untuk pasukan keamanan Afghanistan adalah salah satu alasan utama mengapa kami melihat keruntuhan tiba-tiba ini,” kata kepala NATO.

“Pasukan pemerintah kekurangan gaji dan amunisi, dan tidak ada rencana yang jelas untuk membela negara,” tambahnya.

“Aliansi yang dipimpin AS harus mengambil pelajaran dari misinya selama hampir 20 tahun di Afghanistan, yang harus bermata jernih dan jujur tentang kegagalan dan apa yang tidak berhasil,” kata Stoltenberg. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA