Dalam dakwaannya, polisi menyebut keluarga dan kerabat Geelani melakukan kegiatan melanggar hukum karena menggunakan slogan anti-India dan membungkus tubuh sang pemimpin separatis dengan bendera Pakistan ketika pemakamannya.
Geelani meninggal dunia pada usia 91 tahun di kediamannya di Srinagar pada Rabu malam (1/9). Menurut keluarganya, ia telah sakit selama bertahun-tahun dan kondisinya memburuk ketika menjadi tahanan rumah selama 12 tahun terakhir.
Setelah kematian Geelani, India mengerahkan kontingen besar personel Angkatan Darat ke Kashmir. Jam malam hingga pemutusan jaringan komunikasi juga dilakukan untuk mencegah aksi demonstrasi.
Selain mendakwa keluarga dan kerabat Geelani, polisi juga mendaftarkan sejumlah nama lainnya.
"Laporan polisi telah didaftarkan atas semua kegiatan anti-nasional," kata Direktur Jenderal Polisi Jammu dan Kashmir, Dilbag Singh, seperti dikutip
Sputnik, Senin (6/9).
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ikut bersuara atas dakwaan tersebut.
"(Ini adalah) contoh memalukan lainnya dari turunnya India ke dalam fasisme di bawah RSS yang diilhami Nazi, pemerintah BJP (Partai Bharatiya Janata)," cuitnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: