Pengadilan memutuskan, Maria Kolesnikova dipenjara selama 11 tahun, sementara rekannya Maxim Znak dihukum 10 tahun. Keduanya bergabung dengan dewan oposisi yang menentang kemenangan Presiden Alexander Lukashenko dalam Pilpres yang dianggap curang.
Dalam sidang yang berlansung tertututp di Minsk, Senin (6/9), jaksa mengatakan bahwa Kolesnikova dan Znak -seorang pengacara-, didakwa melakukan ekstremisme, bersekongkol untuk merebut kekuasaan secara ilegal, dan merusak keamanan negara.
Kolesnikova dan Znak membantah semua tuduhan jaksa. Ketika muncul di pengadilan, keduanya terlihat tetap semangat walau tangannya diborgol. Kolesnikova bahkan memutar tangannya yang diborgol itu untuk membentuk lambang hati, salah satu pesan khasnya selama kampanye musim panas lalu.
"Putusan ini ilegal dan tidak berdasar," kata pengacara dua tokoh itu, Yevgeny Pylchenko. Ia mengajukan banding atas putusan yang memberatkan kliennya.
“Itu tidak berdasarkan bukti. Selama persidangan, tidak diungkapan kesalahan mereka atau kejahatan mereka," katanya, seeprti dikutip dari BBC, Senin.
Kolesnikova menjadi salah satu pemimpin oposisi paling menonjol di Belarus pada tahun lalu ketika dia memutuskan untuk mencalonkan diri. Pencalonannya didukung penuh oleh bankir terkemuka, Viktor Babariko.
Sebelumnya, Kolesnikova adalah juru kampanye Babariko. Sayangnya, Babariko batal mencalonkan diri setelah dijebloskan ke penjara. Babariko menawarkan tempatnya kepada Kolesnikova dan mengatakan akan mendukung penuh perlawanannya. Namun kemudian, Kolesnikova memilih untuk berada di balik layar dengan memberikan dukungannya di belakang tokoh oposisi Svetlana Tikhanovska.
Kolesnikova adalah seorang pemain suling dan kurator budaya yang mempelajari musik Barok di Stuttgart, Jerman, sebelum kembali ke Minsk untuk mendirikan pusat budaya dan terlibat dalam politik.
Sementara Znak, adalah seorang pengacara arbitrase terkemuka yang pernah tinggal di Oklahoma sebagai mahasiswa.
Sebelum sidang Senin (6/9), Kolesnikova telah menjalani masa penahanan selama 11 bulan. Namun, itu tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap mendorong mundurnya Lukashenko. Dari balik kamar tahanan ia berusaha untuk menunjukkan semangat gigih. Ia sering berkirim pesan kepada kerabat dan para pendukungnya.
Kolesnikova menulis pesan kepada pendukungnya bahwa menjelang persidangan, pihak berwenang menawarkan damai, meminta Kolesnikova mengaku bersalah dan meminta maaf di depan televisi pemerintah. Namun, itu tidak dilakukannya.
Tidak ada yang datang ke persidangan keduanya pada Senin itu. Namun, staf Tuan Babariko telah mengirimkan pesan semangat untuk keduanya dan meminta agar supremasi hukum diterapkan di negaranya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: