Aparat memasang ratusan penghalang jalan, sementara para pemimpin politik dan militer terkemuka Israel melakukan pertemuan untuk konsultasi keamanan pada Senin sore (6/9) waktu setempat.
Pencarian terhadap enam orang napi yang kabur itu dipusatkan di sekitar kota Beit She'an dan Afula, dekat penjara Gilboa, penjara dengan tingkat keamanan paling tinggi di Israel. Pelarian para napi itu dianggap sebagai salah satu pembobolan penjara paling serius dalam sejarah negara itu.
Para napi yang kabur itu adalah mantan pemimpin kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsa dan lima anggota Jihad Islam.
Empat dari anggota Jihad Islam menjalani hukuman seumur hidup setelah dihukum karena merencanakan atau melakukan serangan terhadap warga Israel, sementara yang kelima ditahan tanpa dakwaan selama dua tahun di bawah perintah penahanan administratif, menurut Times of Israel.
Mereka diyakini telah menggali lubang di lantai sel mereka, kemudian merangkak melalui rongga dan membuat terowongan di bawah dinding luar.
Para petani yang sempat melihat pelarian mereka mengatakan kepada aparat yang menanyainya bahwa mereka berlari melalui ladang.
Polisi bekerja sama dengan pejabat militer meningkatkan keamanan, khawatir bahwa para buronan itu dapat melakukan serangan terhadap tentara atau warga sipil lainnya. Aparat yakin, para buronan masih berada di dalam wilayah Israel.
Sementara seorang pejabat Layanan Penjara Israel menggambarkan pelarian itu sebagai kegagalan keamanan dan intelijen utama, kelompok militan Palestina malah memujinya sebagai 'pahlawan dan harus dirayakan'.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: