Prensa Latina melaporkan pada Selasa (7/9), suntikan yang dilakukan dengan vaksin yang belum mendapatkan pengakuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu dilakukan di provinsi tengah Cienfuegos pada Senin (6/9) waktu setempat.
Pulau berpenduduk 11,2 juta orang itu bertujuan untuk menginokulasi semua anaknya sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020.
Vaksinasi Senin dilakukan setelah mereka menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana. Kuba memulai kampanye inokulasi untuk anak-anak pada hari Jumat, dimulai dengan mereka yang berusia 12 tahun ke atas.
Beberapa negara lain di dunia memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun, dan beberapa melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.
Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih muda, tetapi Kuba adalah yang pertama melakukannya.
Vaksin Kuba, yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional. Mereka didasarkan pada teknologi protein rekombinan yang sama digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Perancis juga menunggu persetujuan WHO.
Tidak seperti banyak suntikan lain yang digunakan, vaksin rekombinan tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.
Kuba telah mengalami ledakan infeksi virus corona dalam beberapa bulan terakhir, memberikan tekanan pada sistem kesehatannya.
Dari 5.700 kematian akibat virus corona yang tercatat sejak wabah dimulai di negara itu, hampir setengahnya terjadi pada bulan lalu saja, seperti halnya hampir sepertiga dari semua kasus yang dilaporkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: