Menurut media setempat, Taliban telah memutus layanan internet untuk menghentikan mobilisasi massa di tengah aksi protes besar-besaran.
Di Twitter, seorang jurnalis Afghanistan bernama Bilal Sarwary mengatakan Taliban telah memerintahkan penyedia layanan komunikasi dan internet untuk mematikan layanan mereka sampai Kamis (9/9) pukul 2 sore.
"Dikonfirmasi oleh berbagai sumber di sektor telekomunikasi: Taliban memaksa untuk mematikan internet untuk area berikut hingga pukul 14.00 hari ini: Taimani, Khairkhana, Khawja Bughra, Dashti Barchi, dan Qasaba," cuitnya.
Hingga saat ini Taliban sendiri belum memberikan komentar perihal pemutusan internet yang dilakukan.
Sejak awal pekan, ratusan warga Afghanistan, termasuk perempuan, menggelar aksi protes menolak rezim Taliban. Belasan jurnalis dilaporkan ditangkap selama aksi protes, yang kemudian dibebaskan kembali.
Taliban mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus. Tiga pekan setelahnya, Taliban mengumumkan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mullah Mohammad Hassan Akhund.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: