Saat menyampaikan pengumuman tersebut, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk menopang sistem medis yang masih terbengkalai oleh kasus-kasus serius meskipun infeksi baru turun dan vaksinasi meningkat.
“Inokulasi semua (warga) yang ingin divaksinasi akan selesai pada Oktober atau November,†kata Suga, seperti dikutip dari
Reuters.
“Dan mulai saat itu, kami akan dapat melonggarkan pembatasan dengan menggunakan bukti vaksinasi atau hasil pengujian,†lanjutnya.
Pembatasan darurat Jepang berpusat pada meminta restoran tutup lebih awal dan menahan diri dari menyajikan alkohol. Warga diimbau untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin dan menahan diri dari bepergian.
Beberapa tanda perbaikan di sekitar Jepang berarti dua prefektur dari 21 akan beralih dari keadaan darurat ke pembatasan yang lebih bertarget, dan sejumlah prefektur lainnya akan menghapus semua pembatasan.
“Saya yakin kita mulai melihat hasilnya, tetapi masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan kita,†kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.
Infeksi virus corona harian baru di Tokyo berjumlah 1.834 pada hari Rabu. Jepang telah melaporkan sekitar 1,6 juta kasus dan 16.436 kematian tetapi tingkat kematian telah menurun dalam wabah terbaru.
Shigeru Omi, kepala penasihat kesehatan Jepang, mengatakan pada hari Rabu bahwa perang pandemi saat ini bergeser untuk lebih fokus pada ancaman varian virus baru atau kemungkinan penurunan efektivitas vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: