Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putin: Gara-gara Perbuatan AS dan Sekutunya di Afghanistan, Kini Dunia Harus Menanggung Akibatnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 10 September 2021, 08:17 WIB
Putin: Gara-gara Perbuatan AS dan Sekutunya di Afghanistan, Kini Dunia Harus Menanggung Akibatnya
Presiden Rusia Vladimir Putin/.Net
rmol news logo Penarikan diri Amerika Serikat dan sekutu mereka dari Afghanistan yang berakhir kacau kembali dikritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya, kini seluruh komunitas internasional harus menghadapi kemungkinan konsekuensi dari apa yang mereka tinggalkan di Afghanistan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berbicara pada konferensi video kelompok internasional ekonomi BRICS pada Kamis (9/9), Putin mengatakan krisis di Afghanistan dihasilkan dari upaya untuk memaksakan ide-ide asing di negara di mana mereka tidak akan diterima.

“Saya telah mengatakan ini berkali-kali,' tegas Putin.

"Krisis saat ini di Afghanistan adalah konsekuensi langsung dari upaya yang tidak bertanggung jawab untuk memaksakan nilai-nilai asing dari luar dan keinginan untuk membangun apa yang disebut struktur demokrasi dengan rekayasa politik," katanya, seperti dikutip dari RT.

Ia menekankan bahwa upaya itu dilakukan dengan tidak mempertimbangkan karakteristik historis maupun nasional dari negara lain.

Putin juga menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tradisi yang dianut negara lain.

“Para pembuat skenario ini kemudian buru-buru mundur, meninggalkan subjek mereka untuk berjuang sendiri," kata Putin.

Akibatnya, seluruh komunitas internasional harus menghadapi konsekuensinya.

BRICS, dinamai dari akronim Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, adalah kelompok dari lima negara berkembang utama yang memiliki pengaruh signifikan di wilayah mereka. Kelima negara bertemu setiap tahun, masing-masing menjadi tuan rumah secara bergilir.  

Berbicara kepada rekan-rekan kepala negaranya, Putin mencatat bahwa kelompok itu telah secara konsisten menganjurkan pembentukan perdamaian dan stabilitas yang telah lama ditunggu-tunggu di tanah Afghanistan.

“Orang-orang di sana, telah berjuang selama beberapa dekade dan telah mendapatkan hak untuk menentukan sendiri seperti apa negara mereka nantinya,” kata Putin.

Taliban, sebuah gerakan yang ditunjuk sebagai organisasi teroris di Rusia, mengumumkan bahwa mereka telah menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, menjelang rencana penarikan pasukan AS.  

Sejak itu, Moskow telah mendekati situasi secara berbeda dengan kebanyakan negara Barat, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan dunia untuk bereaksi berdasarkan fakta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA