Begitu yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton di hadapan para pelobi bisnis Amerika, seperti dimuat
Canberra Times pada Rabu (8/9).
Dutton mengatakan, iklim geopolitik saat ini menggemakan tahun 1930-an, periode ketika kebangkitan Nazi dan Jepang melakukan invasi ke Manchuria dan China.
"Kami bergulat dengan lingkungan regional yang jauh lebih kompleks dan tidak dapat diprediksi daripada kapan pun sejak Perang Dunia Kedua," ujarnya.
Menurut Dutton, China telah diuntungkan selama beberapa dekade karena tatanan global berbasis aturan, namun saat ini Beijing merusaknya.
Sementara itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin sebelumnya menyatakan sulitnya hubungan antara China dan Australia. Wang juga mendesak Australia meninggalkan mentalitas Perang Dingin.
"Pihak Australia juga harus berhenti memainkan narasi 'pemaksaan China' untuk keuntungan politik yang egois dan berbuat lebih banyak untuk meningkatkan rasa saling percaya dan mempromosikan kerja sama praktis antara kedua negara, daripada sebaliknya," kata Wang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: