Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ingin Jaga Komunikasi dan Mencegah Konflik AS-China, Joe Biden Hubungi Xi Jinping

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 10 September 2021, 10:42 WIB
Ingin Jaga Komunikasi dan Mencegah Konflik AS-China, Joe Biden Hubungi Xi Jinping
Presiden Xi Jinping/Net
rmol news logo Tujuh bulan sejak terakhir kali berkomunikasi, Presiden AS Joe Biden kembali berdiskusi lewat sambungan telepon bersama Presiden China Xi Jinping pada Rabu (8/9) malam waktu setempat.

Ini adalah diskusi yang diprakarsai oleh Biden dan nampaknya dimotivasi oleh kekesalannya pada pejabat China tingkat rendah yang menurutnya tidak mau mengadakan percakapan substantif dengan pemerintahannya.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada CBS bahwa presiden ingin menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka sehingga kedua negara bisa menjaga agar kedua negara tidak membengkok ke dalam konflik secara tidak sengaja.

"Tujuannya adalah untuk melakukan percakapan strategis tentang bagaimana mengelola persaingan antara dua kekuatan dunia," kata pejabat tersebut.

Pejabat itu juga mengatakan panggilan telepon tersebut adalah ujian untuk melihat apakah percakapan di tingkat paling tinggi akan lebih efektif, mengingat konsolidasi kekuasaan Xi.

Biden telah berulang kali menyebutkan keakraban pribadinya dengan Xi. Salah satunya Februari lalu, ketika dia mengatakan kepada Norah O'Donnell dari CBS News.

"Saya memiliki 24-25 jam pertemuan pribadi dengan Xi ketika saya menjadi wakil presiden, bepergian sejauh 17.000 mil dengannya. Saya mengenalnya dengan cukup baik," kata Biden saat itu.

Namun demikian, hingga saat ini kedua presiden belum mengadakan pertemuan tatap muka, sementara hubungan AS-China telah memburuk selama bertahun-tahun.  

Pejabat Pemerintahan Biden di Gedung Putih telah melakukan serangkaian pertemuan canggung dengan rekan-rekan China mereka, yang diawali pertemuan langsung pertama mereka pada bulan Maret, di Anchorage, Alaska. Selama sesi itu, para diplomat China bertukar kata-kata penuh emosi di hadapan pers saat mereka berdiri bersama Menteri Luar Negeri Blinken dan penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman ke Tianjing pada bulan Juli juga sama menegangkannya.

"Saya tidak ingin menyampaikan bahwa diplomasi pada isu-isu tertentu telah menemui jalan buntu," kata pejabat itu, menanggapi pertanyaan tentang keadaan.  
Pejabat yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu menggambarkan interaksi sebelumnya 'tidak berbuah'.

Minggu lalu, utusan Iklim AS John Kerry berada di China untuk melihat apakah kedua negara – pencemar utama dunia – dapat menengahi kesepakatan tentang keprihatinan bersama mengenai iklim. Sehari sebelumnya, menteri luar negeri China secara retoris mengaitkan potensi kesediaan Beijing untuk bekerja sama dalam perubahan iklim dengan keseluruhan hubungan AS-China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA