Sindiran-sindiran Putin kepada AS disampaikan ketika melakukan pertemuan BRICS ke-13 secara virtual bersama dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Kamis (9/9).
Sementara pemimpin lain fokus pada isu lain, Putin secara khusus menyoroti situasi di Afghanistan yang dapat mempengaruhi keamanan kawasan dan global.
"Itulah mengapa untuk alasan yang baik bahwa negara-negara kita memberikan perhatian khusus pada masalah ini," kata Putin.
Menurut Putin, rakyat Afghanistan telah lama berjuang untuk menggunakan hak mereka demi menentukan seperti apa negara mereka nantinya, dengan cara mereka sendiri.
"Kami semua tertarik agar Afghanistan berhenti menjadi ancaman bagi tetangga (nya)," ujarnya, sembari menegaskan Afghanistan tidak boleh digunakan untuk perdagangan narkoba atau terorisme.
Pernyataan Putin tentang Afghanistan juga sebagian besar tampaknya menargetkan AS dan sekutunya.
“Saya telah mengatakan dalam banyak kesempatan bahwa spiral baru krisis di Afghanistan berasal langsung dari upaya tidak bertanggung jawab untuk memaksakan nilai-nilai asing dari luar, dan niat untuk membangun apa yang disebut struktur demokrasi menggunakan pola dan metode rekayasa sosial dan politik tanpa mengambil memperhitungkan fitur bersejarah dan mengabaikan tradisi yang diikuti orang lain," jelasnya.
Setelah menghasilkan destabilisasi dan kekacauan di Afghanistan, ia menambahkan, "penulis eksperimen" ini mundur dan seluruh komunitas internasional harus membereskan kekacauan sebagai hasilnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: