Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rumah Sakit Ini Tutup Bangsal Bersalin Karena Aturan Wajib Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 13 September 2021, 14:35 WIB
Rumah Sakit Ini Tutup Bangsal Bersalin Karena Aturan Wajib Vaksin Covid-19
Rumah Sakit Umum Lewis County menutup sementara bangsal bersalin karena banyak karyawan mengundurkan diri/Net
rmol news logo Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu hal yang mampu menekan potensi penularan virus corona di tengah pandemi seperti saat ini. Begitu pentingnya vaksinasi, sampai-sampai Gubernur New York sebelumnya, Andrew Cuomo memutuskan aturan wajib vaksinasi bagi semua pekerja di rumah sakit dan fasilitas perawatan di wilayah tersebut, beberapa waktu lalu.

Di bawah mandat tersebut, semua petugas kesehatan harus menerima setidaknya satu dosis vaksin hingga 27 September mendatang. Meski kini posisi Cuomo telah digantikan oleh Kathy Hochul, namun mandat yang telah dibuat akan tetap diberlakukan.

Akan tetapi, rupanya aturan tersebut memiliki dampak tersendiri pada salah satu rumah sakit di New York, yakni Rumah Sakit Umum Lewis County.

Sejumlah perawat memilih untuk mengundurkan diri setelah jelang batas waktu pelaksanaan aturan wajib vaksinasi itu.

CEO Sistem Kesehatan Lewis County Gerald Cayer dalam sebuah pernyataan menjelaskan, akibat banyak perawat yang mengundurkan diri, pihak rumah sakit kekurangan staf kesehatan, sehingga terpaksa menutup bangsal bersalin dan tidak melayani persalinan sementara waktu mulai tanggal 25 September mendatang.

“Kami tidak dapat mengatur layanan dengan aman setelah 24 September. Jumlah pengunduran diri yang diterima membuat kami tidak punya pilihan selain berhenti memberikan layanan persalinan di Rumah Sakit Umum Wilayah Lewis,” jelasnya, sebagaimana dikabarkan Russia Today.

Dia menjelaskan bahwa sejauh ini, sebanyak 30 staf di rumah sakit, termasuk 21 yang bekerja di bidang klinis, berhenti setelah mandat diumumkan.

Cayer menambahkan bahwa bangsal bersalin juga terkena dampak karena enam perawat mundur. Sementara itu, tujuh karyawan lainnya yang merawat departemen bersalin dan kamar bayi yang baru lahir masih belum memutuskan apakah mereka tetap tinggal atau mengundurkan diri.

Lebih lanjut dia menggarisbawahi bahwa secara keseluruhan, rumah sakit ini telah memiliki tingkat vaksinasi 73 persen dengan 464 staf telah divaksinasi sejauh ini.

Namun setelah kebijakan vaksinasi Cuomo diumumkan, 30 karyawan lainnya akhirnya memilih untuk juga mendapatkan vaksinasi. Selain itu ada tiga karyawan lain yang tidak bisa disuntik vaksin karena pengecualian medis serta 12 karyawan lain yang juga mempertimbangkan untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Akan tetapi, masih ada sekitar 165 karyawan rumah sakit lainnya yang belum divaksinasi dan belum memutuskan apakah akan mendapat suntikan vaksin atau tidak. Sebagian di antara mereka sudah ada yang memilih mengundurkan diri daripada harus menerima vaksinasi.

Cayer sendiri mengakui bahwa kurangnya kepatuhan dengan mandat baru dapat menimbulkan masalah bagi layanan rumah sakit lainnya.

Dia mengatakan, selain bangsal bersalin, beberapa departemen klinis lainnya berisiko ditutup berdasarkan jumlah karyawan yang tidak divaksinasi.

Meski begitu Cayer mengatakan bahwa dia bermaksud untuk membuka kembali bangsal bersalin dengan meminta bantuan dari Departemen Kesehatan negara bagian, dan dengan merekrut perawat yang divaksinasi untuk menggantikan mereka yang pergi.

Lewis County memang telah ditetapkan sebagai daerah penularan Covid-19 yang sangat tinggi di bawah pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Di wilayah tersebut, rawat inap telah melonjak sekitar 35 persen dalam dua minggu terakhir, namun, tidak ada kematian yang dilaporkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA