Tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah tentara dan berapa jumlah warga sipil, tetapi Yusup menegaskan sekelompok warga Afghanistan melintasi perbatasan secara ilegal.
"Di tengah kekacauan Afghanistan, sekelompok orang, terdiri dari mantan personel militer dan warga sipil, melintasi perbatasan negara bagian Uzbekistan secara ilegal pada pertengahan Agustus lalu. Mereka telah ditahan dan dilakukan evakuasi ke negara lain," kata Yusup seeprti dikutip dari TASS.
Kelompok itu melintasi perbatasan dengan pesawat dan helikopter.
"Mereka diangkut dengan 22 pesawat dan 24 helikopter milik pasukan pemerintah Afghanistan. Diperkirakan totalnya lebih dari 500 warga," kata Yusup.
Pesawat MiG-29 Uzbekistan segera melakukan patroli dan nyaris bertabrakan dengan Embraer 314 milik Afghanistan itu. Pasukan Uzabekistan kemudian menggiring pesawat penyusup ke wilayah Uzbekistan untuk segera diinterogasi.
Pesawat-pesawat itu kemudian diarahkan agar mendarat di bandara di Termez, yang terletak 11-13 km dari perbatasan Uzbekistan-Afghanistan.
Setelah identifikasi dan prosedur wajib lainnya, warga Afghanistan ditempatkan di area karantina Covid-19.
Menurut sebuah sumber di Termez, semua prajurit yang melarikan diri ke Uzbekistan adalah perwira unit yang dipimpin oleh satu-satunya Marsekal Afghanistan Abdul Rashid Dostum.
Abdul Rashid Dostum adalah pemimpin perang yang kuat di Afganistan dan ketika Taliban berkuasa ia menjadi orang yang paling dicari
oleh kelompok itu.
Uzbekistan saat ini belum bisa menerima imigran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: