Kementerian Pertahanan Ceko dalam keterangannya pada Senin (13/9) mengatakan kesepakatan yang menghabiskan dana senilai 8,5 miliar crown (sekitar 5.6 triliun rupiah) itu adalah untuk pembelian 52 meriam Caesar baru, menggantikan howitzer lama yang berasal dari tahun 1970-an.
Menteri Pertahanan Lubomir Metnar mengatakan di akun Twitternya bahwa sebuah kontrak akan ditandatangani pada akhir September mendatang.
"Partisipasi industri Ceko dalam pengiriman ini sangat penting bagi kami sejak awal," kata Metnar, menambahkan bahwa 40 persen dari nilai kesepakatan kini telah terpenuhi.
Kementerian mengatakan senjata-senjata itu akan siap dikerahkan antara 2024 dan 2026.
Empat meriam pertama akan dirakit di Prancis, dan 48 buah sisanya akan dirakit di Republik Ceko yang bekerja sama dengan kelompok CSG Ceko, kata kementerian itu.
Ceko, yang merupakan negara anggota NATO itu telah meningkatkan anggaran untuk mengganti mesin usang, meskipun tetap di bawah target pengeluaran NATO sebesar 2 persen dari PDB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: