Menurut surat kabar pemerintah China, People's Daily, pada Selasa (14/9), beberapa iklain mengaitkan kecantikan dan ketampanan dengan kualitas tinggi, ketekunan, dan kesuksesan. Mereka juga mengarang cerita mengenai operasi plastik yang dapat mengubah nasib seseorang dan mendistorsi persepsi estetika.
"Dari poster di halte bus dan kereta bawah tanah, hingga perkenalan di situs web sosial dan platform konten, dari iklan yang dipasang di film dan variety show televisi, hingga promosi oleh streaming langsung, iklan kecantikan medis sangat meresap," kata surat kabar itu, seperti dikutip
Channel News Asia.
Upaya Beijing untuk membatasi iklan kecantikan ini dilakukan setelah pada bulan Juli, seorang influencer online berusia 33 tahun meninggal karena komplikasi setelah prosedur sedot lemak yang gagal.
Bulan lalu, regulator pasar China menyusun pedoman untuk mengatur praktik periklanan sektor estetika medis, dengan mengatakan bahwa hal itu memicu kecemasan masyarakat atas penampilan orang.
Permintaan untuk operasi plastik atau perawatan estetika medis telah meningkat pesat di China dalam beberapa tahun terakhir dengan prosedur untuk membuat mata seseorang lebih lebar atau hidung lebih mancung. Namun, mereka telah dikritik karena gagal memperingatkan orang tentang risikonya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: