Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Menlu: RI Tak Hanya Perhatikan Kepentingan Anggota tapi Juga Negara Berkembang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 14 September 2021, 22:57 WIB
Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Menlu: RI Tak Hanya Perhatikan Kepentingan Anggota tapi Juga Negara Berkembang
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi dalam Konferensi Pers Menuju Presidensi G-20 Indonesia tahun 2022, secara virtual pada Selasa malam, 14 September/Repro
rmol news logo . Kesempatan yang didapat Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 pada Desember 2021 hingga November 2022 bakal mengusung tema "Recover Together Recover Stronger".

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi menjelaskan, tema yang diusung tersebut erat kaitannya dengan spirit yang bakal disuarakan Indonesia pada momentum internasional tersebut.

Pasalnya, Retno menyatakan bahwa Pemerintah RI sama dengan negara G20 lainnya, yang juga memperkirakan dunia belum akan sepenuhnya keluar dari pandemi Covid-19 baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi.

Dari segi kesehatan, pemerintah RI mencatat data WHO yang mengkalkulasi target kebutuhan vaksinasi Covid-19 yang harus dipenuhi untuk menciptakan tatanan dunia yang bisa beraktivitas secara aman.

"WHO menyampaikan harapan bahwa di akhir 2021 negara dunia dapat melakukan vaksinasi 40 persen dari populasinya. Dan 70 persen pada pertengahan 2022," ujar Retno dalam Konferensi Pers Menuju Presidensi G-20 Indonesia tahun 2022, secara virtual pada Selasa malam (14/9).

Dari segi ekonomi, Retno mengutip data dari Lembaga Moneter Dunia (IMF) yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 turun hingga 3,2 persen, dan tahun ini terdapat proyeksi tren pertumbuhan positif yang diperkirakan mencapai 6 persen.

"Dan tren ini diharapkan akan berlanjut pada tahun 2022. Karena dunia juga memperkirakan masih terdapat kerentanan dan kekhawatiran bahwa pertumbuhan belum akan merata," tuturnya.

Sementara itu, dari segi geopolitik Retno menyebutkan perkiraan rivalitas antara kekuatan besar masih akan berlanjut. Ditambah, potensi menonjolnya trust deficit.

Sehingga dengan melihat terkaan dunia seperti itu, Retno mengungkap spirit utama yang akan dibawa Indonesia dalam Presidensi G20 nanti. Di mana, isinya tak bergeser dari tema yang diangkat.

Yang pada intinya, disampaikan Retno, spriti utama yang akan digaungkan adalah pulih bersama  yang diwujudkan melalui spirit solidaritas, kerja sama atau kolaborasi kemitraan dan inklusivitas.

"Inklusivitas akan menjadi salah satu kata kunci dalam Presidensi G20 Indonesia. Indonesia tidak hanya akan memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, namun juga kepentingan negara berkembang dan kelompok rentan," ucap Retno.

"Ini memang merupakan DNA politik luar negeri Indonnesia jika kita melihat beberapa tahun ke belakang, saat kita menjadi Anggota Dewan Keamanan PBB misalnya," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA