Desakan itu disampaikan Tai ketika melakukan pertemuan tahunan virtual dengan para menteri ekonomi ASEAN pada Senin (13/9), seperti dimuat
Reuters.
"Dutabesar Tai juga menyatakan keprihatinan mendalam mengenai kudeta militer di Burma, dan mendesak Utusan Khusus ASEAN untuk mengunjungi Burma sesegera mungkin untuk mempromosikan dialog dengan semua pihak," kata Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR).
Bulan lalu, ASEAN telah menunjuk Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam, Erywan Yusof sebagai Utusan Khusus.
Awal bulan ini, Erywan mengatakan pihaknya masih mempersiapkan kunjungan ke Myanmar. Proses perizinan sendiri cukup sulit lantaran Erywan mengupayakan akses untuk bertemu pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
Ia menargetkan kunjungan ke Myanmar dapat dilakukan sebelum akhir Oktober, ketika para pemimpin ASEAN akan bertemu. Namun sejauh ini belum ada tanggal final yang ditentukan.
Myanmar telah tenggelam dalam kekacauan sejak junta militer merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari. Warga yang menolak kudeta kemudian melakukan aksi protes yang dibalas kekerasan oleh junta hingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: