Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan, Mes Aynak memiliki cadangan 240 juta ton bijih tembaga dengan kadar 2,3 persen. Nilainya bisa mencapai setidaknya 50 miliar dolar AS.
Outlet media yang berbasis di Kandahar,
Taand, pada Senin (13/9), perusahaan China Jiang Xi Copper dan Metallurgical Corp of China (MCC) mengumumkan pihaknya sedang memantau situasi di Afghanistan, dan berharap dapat memulai usaha patungan mereka di Mes Aynak.
"Karena situasi yang tidak stabil di Afghanistan, tambang tembaga Mes Aynak yang diinvestasikan oleh perusahaan belum mengalami konstruksi yang substansial," kata Ketua Jiangxi Copper, Zheng Gaoqing, seperti dimuat
Sputnik.
Jiangxi disebutkan memiliki 25 persen saham di Mes Aynak. Sementara MCC memiliki kontrak 30 tahun senilai 3 miliar dolar AS untuk mengembangkan pertambangan di situs tersebut yang ditandatangani pada 2007. Banyak pihak menyebut ini merupakan salah satu proyek bermutu tinggi terbesar di dunia yang belum di manfaatkan.
Sebagai bagian dari kesepakatan, MCC berjanji untuk membangun tambang dan infrastruktur di sekitarnya. Namun, situasi keamanan yang memburuk di Afghanistan membuat rencana itu tertunda.
Setelah penarikan pasukan asing yang memicu pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, Jiangxi Copper telah mengevakuasi stafnya. Mes Aynak sendiri juga diketahui sebagai situs yang merupakan reruntuhan Buddha kuno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: