Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Shamima Begum yang Pernah Jadi Pengikut ISIS Muncul di Tivi dengan Tampilan Baru, Minta Maaf kepada Masyarakat Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 16 September 2021, 08:40 WIB
Shamima Begum yang Pernah Jadi Pengikut ISIS Muncul di Tivi dengan Tampilan Baru, Minta Maaf kepada Masyarakat Inggris
Penampilan Shamima Begum di sebuah tayangan televisi/Net
rmol news logo Lama tak terdengar kabarnya, salah satu pengantin ISIS asal Inggris, Shamima Begum muncul dalam siaran langsung televisi  baru-baru ini.

Dalam wawancara bersama ITV di acara 'Good Morning Britain', Begum meminta maaf kepada semua orang karena bergabung dengan kelompok teror. Ia juga memohon kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mengizinkannya kembali ke Inggris, seraya mengatakan dirinya lebih baik mati daripada kembali ke jihadis.

Muncul tanpa hijab, memakai lipstik, tank top abu-abu dan topi baseball Nike, sepertinya Begum ingin melepaskan stigma masa lalu yang menempel pada dirinya.

Ia bahkan mengaku dirinya telah disesatkan ketika memutuskan pergi ke Suriah.

"Saya tahu ada beberapa orang, tidak peduli apa yang saya katakan atau lakukan, mereka tidak akan percaya bahwa saya telah berubah," katanya, seperti dikutip dari NY Post, Kamis (16/9).

“Bagi mereka yang memiliki setetes belas kasih dan kasih sayang dan empati, saya memberitahu Anda dari lubuk hati saya, bahwa saya menyesali semua,  setiap keputusan yang saya buat sejak saya melangkah ke Suriah, dan saya akan hidup dengan penyesalan itu selama sisa hidup saya,” katanya.

Begum baru berusia 15 tahun ketika dia dan dua teman sekelasnya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengatakan dia menikah dengan seorang ekstremis dari Belanda dan memiliki tiga anak, yang saat ini semuanya telah meninggal.

Begum sekarang berusia 22 tahun, ia  tinggal di sebuah kamp pengungsi di Suriah.  Ia berusaha untuk bisa kembali ke rumah, tetapi pemerintah Inggris mencabut kewarganegaraannya dengan alasan keamanan nasional pada tahun 2019.

Dalam wawancara itu Begum menitipkan pesan untuk perdana menteri.

"Saya pikir, saya bisa sangat membantu Anda dalam memerangi terorisme karena Anda jelas tidak tahu apa yang Anda lakukan," kata Begum.

“Saya tidak ingin menyakiti siapa pun di Suriah atau di mana pun di dunia. Pada saat itu saya tidak tahu itu adalah aliran sesat, saya pikir itu adalah komunitas Islam," katanya.

Sajid Javid, menteri dalam negeri Inggris ketika itu,  membuat keputusan untuk mencabut kewarganegaraan Begum, tetap pada pilihannya, mengatakan kepada ITV News pada hari Rabu bahwa itu “benar-benar keputusan yang tepat.”

"Ketika saya melihat apa yang saya lakukan dan informasi yang saya terima dari penasihat saya dan badan intelijen kami, pada akhirnya itu adalah keputusan yang sangat jelas," kata Javid. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA