Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tersinggung Pidato Joe Biden Soal Orang Tajikistan Rela Bergelantungan di Roda Pesawat, Dushanbe Panggil Dubes AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 16 September 2021, 09:23 WIB
Tersinggung Pidato Joe Biden Soal Orang Tajikistan Rela Bergelantungan di Roda Pesawat, Dushanbe Panggil Dubes AS
Presiden AS Joe Biden/Net
rmol news logo Pidato dua dekade peringatan serangan 9/11 yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beberapa waktu lalu telah menyinggung Tajikistan.

Kementerian Luar Negeri Tajikistan dilaporkan telah memanggil Dutabesar AS di Dushanbe, John Mark Pommersheim, pada Selasa (14/9) untuk memprotes secara resmi pernyataan Biden yang kontroverial selama peringatan 11 September lalu.

"Catatan protes secara lisan telah disampaikan kepada Dutabesar AS sehubungan dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden selama kunjungannya ke sebuah stasiun pemadam kebakaran di Pannsylvania," kata Kemlu Tajikistan, seperti dimuat Sputnik.

"Catatan lisan menyatakan bahwa pernyataan seperti itu tidak sesuai dengan semangat hubungan persahabatan dan kemitraan," tambahnya.

Dalam pernyataannya, Biden membahas perihal keputusan AS untuk menarik diri dari Afghanistan, Ia mengatakan, 70 persen orang Amerika setuju untuk keluar dari Afghanistan.

"Tapi sebaliknya, mereka tidak menyukai cara kami keluar. Tetapi sulit untuk menjelaskan kepada siapa pun bagaimana lagi Anda bisa keluar," ujar Biden.

"Misalnya, jika kita berada di Tajikistan dan kita berhenti dengan C-130, lalu berkata 'Kami akan membiarkan, Anda tahu, siapa pun yang bersimpati untuk naik ke pesawat', Anda akan memiliki orang-orang yang tergantung di roda (pesawat). Ayolah," tambah dia.

Komentar Biden yang menyebut orang Tajikistan akan rela bergelantungan di roda pesawat untuk meninggalkan negaranya tersebut lantas memantik kemarahan Dushanbe.

Pemerintahan Biden telah tegas mempertahankan penarikan pasukan Amerika pada batas waktu 31 Agustus. Menjelang rampungnya proses penarikan pasukan, Taliban berhasil merebut Kabul dan mengambil alih kekuasaan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA