Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diplomat Rusia: Krisis Migran di Libya Diciptakan oleh Barat, Moskow Tidak Mau Berbagi Tanggung Jawab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 16 September 2021, 14:25 WIB
Diplomat Rusia: Krisis Migran di Libya Diciptakan oleh Barat, Moskow Tidak Mau Berbagi Tanggung Jawab
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net
rmol news logo Rusia menolak sikap negara-negara Barat yang ingin menekan Rusia dalam penanganan masalah migran. Lewat menteri luar negerinya, Rusia mengatakan mereka tidak menanggung beban tanggung jawab atas krisis migrasi yang dipicu oleh ulah negara-negara barat itu sendiri.

Berbicara setelah pertemuan bersama CSTO, Rabu (15/9), Sergey Lavrov merunut peristiwa awal mula bagaimana krisis migran di Libya terjadi.

Migrasi ilegal muncul setelah NATO mengebom Libya dan menghancurkan negara bagian Libya. Arus migran kemudian menyebar dan banyak yang menuju ke utara. Ketika Uni Eropa menyadari bahwa beban migran ini terlalu berat, mereka mulai mendesak semua orang untuk berbagi beban tanggung jawab atas nasib para migran ini.

Lavrov pun mengecam sikap itu. Mereka yang berbuat, tetapi mereka pula yang menekan negara-negara lain untuk membantu bertanggung jawab.

"Kami tidak akan berbagi beban tanggung jawab. Kami tidak hanya menolak untuk mendukung, tetapi juga mengutuknya," kata Lavrov seeprti dikutip dari Tass.

Apa yang dilakukan NATO dan negara-negara Barat telah 'lubang hitam' untuk Libya, negara yang semula termasuk yang paling stabil dan berkembang dari sudut pandang sosial.

Lavrov mengingatkan agar tidak melakukan hal paling sembrono. J

"Barat harus tahu, jika terus mendukung skema sembrono seperti yang dilakukan Irak dan Libya, jika melanjutkan tindakan yang tidak membawa kebaikan dan sama sekali tidak menenangkan situasi setelah 20 tahun NATO di Afghanistan, maka mungkin orang akan melarikan diri dari tempat-tempat yang ingin dibahagiakan oleh Barat melalui misi demokrasi mereka," simpulnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA