Kepada pers, Bijleveld yang mengumumkan pengunduran dirinya di kementerian pada Jumat sore (18/9) waktu setempat, mengaku bahwa dirinya merasa tidak bisa lagi menjabat sebagai Menhan dan menjalankan tugasnya akibat perdebatan yang muncul tentang posisinya.
Sebelumnya pada Kamis malam, Tweede Kamer (majelis rendah Belanda) mengeluarkan mosi kecaman terhadap kabinet Belanda, termasuk dirinya dan Menlu Kaag, atas evakuasi personel, warga, pembantu, dan anggota keluarga Belanda yang kacau balau dari Afghanistan.
“Meninggalkan pekerjaan bukanlah rencana saya pada awalnya. Saya ingin menyelesaikan tugas yang saya hadapi,†katanya merujuk, antara lain pada upaya untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan yang masih bisa bepergian ke Belanda.
“Namun, saya perhatikan bahwa masa tinggal saya telah menjadi bahan perdebatan,†lanjutnya.
“Karyawan pertahanan harus dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik, dan saya tidak ingin saya menghalangi pekerjaan penting mereka," kata Bijleveld.
Dengan kepergian Bijleveld, tugas Kementerian Pertahanan diambil alih sementara oleh Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus sampai pengganti tetapnya ditemukan.
Namun demikian, hal itu membuat Kementerian Pertahanan memiliki lubang kepemimpinan yang besar, karena Bijleveld tidak hanya bertanggung jawab atas portofolionya sendiri, tetapi juga pada pekerjaan Sekretaris Negara Barbara Visser. Pada akhir bulan lalu, Visser dipindahkan ke Kementerian Infrastruktur dan Pengelolaan Air.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: