Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korban Serangan Salah Sasaran Drone AS di Kabul: Maaf Saja Tidak Cukup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 19 September 2021, 08:44 WIB
Korban Serangan Salah Sasaran Drone AS di Kabul: Maaf Saja Tidak Cukup
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, menjadi korban serangan drone Amerika Serikat (AS) yang salah sasaran di Kabul pada 29 Agustus silam. Banyak di antara mereka merupakan satu keluarga yang berada di dalam satu mobil yang sama.

Salah satu penyintas serangan mematikan itu adalah Emal Ahmadi. Ia kehilangan putrinya, Malika, yang baru berusia 3 tahun ketika pesawat tak berawak milik AS membombardir mobil abangnya.

Kepada The Associated Press, Ahmadi mengungkap kemarahannya atas pernyataan Pentagon yang mengakui bahwa serangan mereka telah salah sasaran dan justru menewaskan warga dipil.

"Bagi kami, maaf tidak cukup. AS harus menemukan orang yang melakukan ini," tegas Ahmadi.

Menurut laporan Al Jazeera, anggota keluarga korban berusaha mencari kompensasi dari AS, termasuk kemungkinan untuk meninggalkan Afghanistan.

Berdasarkan hasil investigasi, serangan udara AS yang ditujukan ke ISIS-K pada akhir Agustus justru menghantam mobil yang dikendarai pekerja bantuan Afghanistan, Zemerai Ahmadi.

Awalnya Washington menyebut mobil itu dipenuhi bahan peledak, namun tidak ada bukti ledakan lain yang muncul selain daripada serangan drone.

Pada Jumat (17/9) Kepala Komando Pusat AS Jenderal Marinir Frank McKenzie mengakui kesalahan dari pihaknya.

“Kami telah menilai, bahwa mereka yang tewas tidak terkait dengan ISIS-K atau ancaman langsung terhadap pasukan AS... Sebagai komandan kombatan, saya bertanggung jawab penuh atas serangan ini dan akibat tragisnya,” ujarnya.

"Itu adalah kesalahan, dan saya menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus,” lanjutnya, sembari mengatakan akan pihaknya mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA