Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Abaikan Prancis yang Sakit Hati, Menlu Inggris Sambut Kemitraan AUKUS demi Keamanan dan Lapangan Kerja Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 20 September 2021, 06:01 WIB
Abaikan Prancis yang Sakit Hati, Menlu Inggris Sambut Kemitraan AUKUS demi Keamanan dan  Lapangan Kerja Baru
Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss/Net
rmol news logo Kemitraan AUKUS yang dideklarasikan Australia, Inggris, dan AS, disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Inggris yang baru, Elizabeth Truss atau kerap disapa Liz Truss.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Truss, yang baru saja ditunjuk setelah perombakan pemerintah awal bulan ini, mencoba membenarkan perlunya partisipasi Inggris dalam perjanjian AUKUS yang sangat kontroversial dalam sebuah artikel khusus di Sunday Telegraph.

“Kebebasan perlu dipertahankan, jadi kami juga membangun ikatan keamanan yang kuat di seluruh dunia,” tulisnya, menjelaskan alasan di balik partisipasi London dalam kesepakatan trilateral tersebut.

"Ini menunjukkan kesiapan kita untuk keras kepala dalam membela kepentingan kita dan menantang praktik tidak adil dan tindakan memfitnah," katanya, seperti dikutip dari Russian Today, Minggu (19/9).

Menurut pakta tersebut, yang diumumkan oleh para pemimpin AS, Inggris, dan Australia pada Rabu malam (15/9), kedua pihak akan bekerja sama untuk memberikan armada kapal selam bertenaga nuklir mutakhir kepada Canberra, yang dipersenjatai dengan senjata konvensional.

Kesepakatan baru itu telah menyebabkan Australia meninggalkan kontrak sebelumnya yang bernilai puluhan miliar dolar AS dengan Prancis untuk pengadaan kapal selam diesel-listrik. Paris marah, mereka menyebut pakta itu sebagai "tikaman dari belakang" dan memanggil duta besarnya pulang dari Canberra dan Washington.

Banyak pihak menilai AUKUS sebagai alat untuk membatasi pengaruh China yang tumbuh di kawasan Indo-Pasifik, sehingga Beijing juga kritis terhadap perjanjian tersebut dan menuduh para penandatangannya memiliki mentalitas Perang Dingin.

Truss mengatakan bahwa dengan disepakatinya pakta AUKUS, tidak hanya akan membuat aman, tetapi lebih dari itu bisa menciptakan lapangan kerja baru.

"Pakta dengan AS dan Australia tidak hanya akan membuat kita lebih aman di rumah, tetapi juga dapat menciptakan ratusan pekerjaan baru dan berketerampilan tinggi, dari galangan kapal Govan hingga pabrik Tyneside,” klaimnya.

Truss tidak menyebut Prancis secara langsung dalam artikelnya, tetapi itu muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian membuat komentar tentang peran London dalam inisiatif AUKUS.

Dalam pernyataannya, Le Drian menjelaskan bahwa Paris menarik utusannya dari Washington dan Canberra, tetapi tidak dari London, karena dia beranggapan itu tidak ada gunanya mengingat peran Inggris yang menurutnya hanya sebagai 'ban serep' untuk pakta tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA