Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Golos: Pemilu State Duma Rusia Diwarnai Kecurangan, Banyak Surat Suara yang Telah Dibuka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 20 September 2021, 11:44 WIB
Golos: Pemilu State Duma Rusia Diwarnai Kecurangan, Banyak Surat Suara yang Telah Dibuka
Pekerja komisi pemilihan/Net
rmol news logo Jutaan orang Rusia telah memberikan suara mereka akhir pekan ini dalam pemilihan umum yang berlangsung sejak 17-19 September, yang diperkirakan akan membawa sedikit perubahan politik. Namun begitu, beberapa pihak mengatakan bahwa pemilu Rusia telah dirusak oleh tuduhan malpraktik.

Partai Komunis Rusia yang menjadi partai terbesar kedua setelah Partai Rusia bersatu, membeberkan beberapa kecurangan yang terjadi pada pemilu State Duma (Duna Negara, yaitu Dewan Legislatif Rusia).
Gennady Zyuganov, ketua Partai Komunis, pada Sabtu meminta polisi dan komisi pemilihan nasional untuk menyelidiki sejumlah fakta yang benar-benar mengerikan termasuk dugaan pengisian surat suara di beberapa daerah.

Menurutnya, partainya telah menemukan 44 pelanggaran pemilu. Dengan penemuan itu, ia mengajukan permintaan untuk melakukan demonstrasi begitu penghitungan suara usai.

Situs berita Znak melaporkan, seorang penduduk wilayah Moskow telah menawarkan 1.000 rubel (sekitar 15 dolar AS) kepada orang-orang agar memilih Partai Rusia Bersatu, sepertui dilaporkan Euro News, Senin (20/9).

Penduduk itu, pria, mengatakan uang yang dijanjikan akan dikirim setelah ia menunjukkan bukti surat suaranya.

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa tidak mengirim pengamat tahun ini, dengan alasan pembatasan berlebihan oleh Rusia.

Golos, sebuah kelompok pemantau pemilu independen, mengatakan, pengawasan pemilu kali ini sangat lemah. Mereka menemukan surat suara yang nampaknya telah dibuka, lalu ada surat suara yang telah 'diinapkan'.

Outlet media di St. Petersburg juga melaporkan dugaan kasus carousel voting di mana seorang pemilih memberikan suara di beberapa tempat.

Pemilu juga berlangsung 'kurang memuaskan' karena antrean panjang terjadi di tengah pembatasan Covid-19.

Pemilu Duma Negara Rusia dilakukan serelah adanya protes massal yang melanda Rusia awal tahun ini sebagai tanggapan atas tindakan keras negara terhadap kelompok-kelompok oposisi, termasuk kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.

Partai Rusia Bersatu, yang setia kepada Presiden Vladimir Putin, hampir pasti akan unggul bila melihat hasil penghitungan suara pada Minggu, dengan perolehan lebih dari 41 Persen. Perolehan ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.

Banyak yang pesismis bahwa Partai Rusia Bersatu bisa menjadikan situasi Rusia menjadi lebih baik.

Pemilihan ini penting bagi Putin karena anggota parlemen baru masih akan menjabat pada 2024, ketika masa jabatannya secara resmi berakhir. Belum jelas apakah dia akan mencalonkan diri lagi atau mencari cara lain untuk mencoba tetap berkuasa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA