Lewat opini di
Wall Street Journal pada Minggu (19/9), Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan krisis yang dihadapi AS akan menambah dampak pandemi Covid-19
"Kami akan keluar dari krisis ini sebagai negara yang lebih lemah secara permanen," kata Yellen.
Selama ini, Yelen mengatakan kredit menjadi keuntungan bagi AS, tetapi dengan kerusakan ekonomi, biaya pinjaman menjadi lebih tinggi sementara harga aset lebih rendah.
Dalam peringatannya, Yellen menyebut, Departemen Keuangan akan kehabisan kas dan kapasitas pinjaman di bawah batas utang 28,4 triliun dolar AS pada Oktober.
"Kita dapat meminjam lebih murah daripada hampir semua negara lain, dan gagal bayar akan membahayakan posisi fiskal yang patut ditiru ini. Itu juga akan membuat Amerika menjadi tempat tinggal yang lebih mahal, karena biaya pinjaman yang lebih tinggi akan membebani konsumen," imbau Yellen.
"Pembayaran hipotek, pinjaman mobil, tagihan kartu kredit, semua yang dibeli dengan kredit akan lebih mahal setelah gagal bayar," imbuhnya.
Yellen sendiri meminta Kongres untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang. Tetapi Partai Republik telah menolaknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: