Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sumber: Biden Tidak Percaya Perang Dingin Baru dan Akan Blak-blakan Soal Alasan Penarikan AS di Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 21 September 2021, 07:28 WIB
Sumber: Biden Tidak Percaya Perang Dingin Baru dan Akan Blak-blakan Soal Alasan Penarikan AS di Afghanistan
Presiden Joe Biden/Net
rmol news logo Salah satu pokok bahasan yang akan diungkapkan Presiden Joe Biden dalam pidatonya di Majelis Umum PBB adalah penolakanya soal tudingan yang mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang terjun ke dalam Perang Dingin baru dengan saingan-saingan utama Washington.

Informasi tersebut disampaikan salah seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya pada Senin (20/9), jelang pidato pertama Biden di PBB,  Selasa (21/9) waktu setempat

"Presiden Biden akan menyampaikan besok (selasa) bahwa dia tidak percaya pada gagasan Perang Dingin baru dengan dunia yang terbagi menjadi blok-blok. Dia percaya pada persaingan yang kuat, intensif, dan berprinsip," kata pejabat itu, seperti dikutip dari AFP, Senin (20/9).

Dalam pidatonya, Biden, kata pejabat itu, juga akan membahas alasan di balik penarikan AS dari Afghanistan.

Biden akan menyampaikan pesan bahwa mengakhiri perang di Afghanistan adalah menutup bab yang berfokus pada perang. Kemudian akan membuka bab yang berfokus pada diplomasi Amerika yang lebih terarah, dan efektif.

Biden akan menekankan bahwa Washington berkeinginan bekerja dengan sekutu dan mitra untuk memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan kekuatan militer.

Pemimpin AS itu juga akan mengeluarkan seruan all hands on deck untuk kerja sama global guna mengakhiri pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa Biden sedang menunggu untuk berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon dengan harapan memperbaiki retakan yang disebabkan oleh kesepakatan kapal selam nuklir mengejutkan Washington dengan Australia, yang membunuh kesepakatan Prancis sendiri untuk menjual kapal selamnya ke Canberra.

“Keduanya, menurut saya, memiliki rasa saling menghormati yang mendalam,” kata pejabat itu tentang Biden dan Macron.

Biden telah diagendakan bertemu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan memberikan pidato pertamanya sebagai presiden di Majelis Umum PBB pada Selasa pagi.

Setelah itu ia akan bertemu Perdana Menteri Australia Scott Morrison di New York, kemudian kembali ke Washington untuk bertemu Perdana Menteri Boris Johnson, menurut laporan Reuters. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA