Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Retno:Teknologi Nuklir Perlu Digunakan untuk Tujuan Damai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 21 September 2021, 08:53 WIB
Menlu Retno:Teknologi Nuklir Perlu Digunakan untuk Tujuan Damai
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi/Net
rmol news logo Meski bisa menjadi ancaman, namun nuklir memiliki banyak manfaat bagi umat manusia. Untuk itu penting memastikan bahwa teknologi nuklir digunakan dalam tujuan damai.

Begitu yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan General Conference International Atomic Energy Agency (IAEA) ke-65 yang dilangsungkan secara virtual, Senin (20/9).

Dalam kesempatan itu, Retno menyoroti potensi ancaman senjata nuklir dan perlombaan senjata nuklir yang masih terus terjadi. Ia juga menekankan pentingnya keselamatan, keamanan, dan perlindungan nuklir.

"Kita harus terus mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai," ujar Retno, seperti dikutip dari keterangan Kemlu RI.

Penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai yang dimaksud termasuk mengembangkan varietas padi unggul.

Seperti pada 2013, Indonesia yang diwakili oleh Kelompok Peneliti Pemuliaan Tanaman Pangan (PAIR) bekerja sama dengan IAEA dan Badan Pangan Dunia (FAO) telah mengembangkan 23 varietas padi baru.
 
Bahkan kiprah Indonesia tersebut diapresiasi oleh dunia internasional sehingga mendapatkan penghargaan FAO/IAEA Outstanding Achievement Award sebanyak dua kali, yaitu di 2014 dan 2021.
 
“Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap dampak sosial ekonomi dari kolaborasi yang kami lakukan dan bukti kontribusi nuklir terhadap pembangunan berkelanjutan," jelasnya.

Penggunaan teknologi nuklir juga dapat berperan dalam penanganan pandemi, seperti mendeteksi varian baru atau mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Di akhir pernyataannya, Retno mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung IAEA dalam meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir negara-negara berkembang melalui kerja sama teknis yang inklusif, termasuk melalui Kerja Sama Selatan-Selatan.
 
“Mari kita lanjutkan kerja kolektif untuk ‘mempercepat dan memperluas kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, dan kemakmuran’ sebagaimana yang tercantum dalam Piagam IAEA,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA