Berbicara pada hari pembukaan (Selasa, 21/9) lewat video yang diputar di markas PBB di New York, Raisi menyebut sistem hegemoni AS di dunia telah gagal.
"Satu pesan yang jelas dikirim ke dunia, sistem hegemoni Amerika Serikat tidak memiliki kredibilitas, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Rasisi.
"Tidak hanya hegemoni dan gagasan hegemoni, tetapi juga proyek memaksakan identitas kebarat-baratan, telah gagal total," tambahnya.
Raisi sendiri menyoroti dua peristiwa mengejutkan baru-baru ini yang terjadi pada AS.
Pertama, kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021, di mana pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu Kongres. Kedua, jatuhnya seorang warga Afghanistan dari pesawat AS pada bulan lalu, ketika penarikan pasukan dilakukan.
Menurut Raisi, upaya AS untuk memperluas hegemoninya hanya berakhir pada pertumpahan darah dan ketidakstabilan, yang akhirnya membuatnya kalah dan melarikan diri.
"Dunia tidak peduli dengan 'America First' atau 'America is Back,'" tegas Raisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: