Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Xi Jinping Janji China Tidak Bangun Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Baru di Luar Negeri, Pengamat AS: Ini Layak Dipuji

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 22 September 2021, 09:48 WIB
Xi Jinping Janji China Tidak Bangun Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Baru di Luar Negeri, Pengamat AS: Ini Layak Dipuji
Presiden China Xi Jinping/Net
rmol news logo China tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri. Keputusan itu disampaikan Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Selasa (21/9).

Pidato videonya itu direkam sebelumnya pertemuan tahunan PBB, di mana dia menekankan niat damai China dalam hubungan internasional.

Ini menekankan janjinya bahwa negara itu akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon.

China telah berada di bawah tekanan diplomatik yang berat untuk mengakhiri pembiayaan batu baranya di luar negeri.

The Guardian menulis, bahwa langkah yang diambil Xi ini mengikuti pengumuman serupa oleh Korea Selatan dan Jepang pada awal tahun ini. Ketiga negara bersama-sama bertanggung jawab atas lebih dari 95 persen  dari semua pembiayaan asing untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.

Xi menekankan, China akan tetap berkomitmen pada keharmonisan antara manusia dan alam.

"Kita perlu meningkatkan tata kelola lingkungan global, secara aktif menanggapi perubahan iklim dan menciptakan komunitas kehidupan bagi manusia dan alam. Kita juga perlu mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan rendah karbon dan mencapai pemulihan dan pembangunan hijau," ujar Xi.

China akan berusaha untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060. Ini membutuhkan kerja keras yang luar biasa.

"Kami akan melakukan segala upaya untuk memenuhi tujuan ini. China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri," lanjut Xi.

Ruan Zongze, wakil eksekutif, presiden Institut Studi Internasional China, menyoroti isi pidato Xi.

Menurutnya, Xi mengulangi janji dari tahun lalu bahwa China akan mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan netralitas karbon sebelum 2060. Nakun begitu, langkah ini tetap harus diapresiasi, menurutnya.

"Ini adalah langkah luar biasa lain yang diambil oleh China atas inisiatifnya sendiri untuk mengatasi perubahan iklim global," kata Zongze, seperti dikutip dari Global Times, Rabu (22/9).

Xi berbicara setelah Presiden AS Joe Biden memberikan pidato pertamanya di PBB. Biden memetakan era baru persaingan yang kuat tanpa perang dingin baru meskipun China berkuasa.

Dalam pidato yang terukur, Xi tidak secara langsung menyebutkan persaingan sengit China dengan AS, di mana pemerintahan Biden telah membuat kebijakan tentang mitigasi perubahan iklim sebagai prioritas utama dan berusaha untuk bekerja sama dengan Beijing.

"China layak mendapat pujian besar karena berjanji untuk berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri – negara berkembang pertama yang membuat janji seperti itu dan yang terakhir dari pemodal publik utama batu bara luar negeri yang melakukannya,” ujar Kevin Gallagher, direktur Global University Boston Pusat Kebijakan Pembangunan, dalam pernyataannya seperti dikutip dari The Guardian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA