Itu adalah pesan yang disampaikan oleh Presiden Kim Il Sung ketika melakukan dialog dengan delegasi Korea Selatan dalam upaya reunifikasi Korea pada 1972 silam.
"Kita tidak bisa mentolerir bahwa bangsa Korea harus terbelah menjadi dua untuk selama-lamanya. Kita harus menyatukan kembali negara ini sesegera mungkin dan menyerahkan negara yang bersatu kepada anak cucu," kata Kim, seperti dikutip dari situs resmi
APRCPRK, Senin (20/9).
Asia Pacific Regional Committee for Peaceful Reunification of Korea (APRCPRK) merupakan komite yang mempromosikan reunifikasi damai di Semenanjung Korea lewat berbagai kegiatan. Ini juga menjadi wujud solidaritas di kawasan Asia Pasifik dan dunia.
Kim yang merupakan presiden pertama Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) menekankan, jika reunifikasi berhasil dilakukan, maka Korea akan menjadi negara yang kuat, dan tidak bisa diprovokasi oleh siapa pun.
Meski reunifikasi penting untuk segera dilakukan, Kim sendiri menekankan tiga prinsip utama yang perlu disepakati oleh utara dan selatan.
Reunifikasi Nasional Tanpa Campur Tangan AsingReunifikasi merupakan nasib yang harus ditentukan oleh rakyat Korea itu sendiri, tanpa keterlibatan pihak asing. Isu reunifikasi merupakan urusan dalam negeri Korea.
Keterlibatan pihak asing, khususnya kekuatan besar, akan menjadi kesalahan besar. Pasalnya mereka akan mengutamakan kepentingan nasional mereka, termasuk dengan memecah belah Korea.
"Jika kita mengadakan kontak dan pembicaraan di dalam negeri, kita dapat menghilangkan ketidakpercayaan dan kesalahpahaman mencapai persatuan dan reunifikasi nasional," jelas Kim.
Berhenti Melihat Perbedaan dan Fokus Pada PersatuanUtara dan selatan tidak akan bisa bersatu jika satu sama lain berusaha mengejar kebijakan bermusuhan, termasuk dengan berbagai perbedaan ide, cita-cita, dan sistem.
"Kami tidak bermaksud memaksakan sistem sosialis dan ideologi komunis di Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan juga tidak boleh menuntut agar kita berhenti dari komunisme," kata Kim.
Alih-alih membenarkan dirinya sendiri, Kim mengatakan, utara dan selatan harus mencari jalan tengah atau titik temu. Hal itu hanya bisa dilakukan melalui kerjasama dan keinginan tulus untuk mencapai persatuan.
Reunifikasi Dicapai Melalui Jalan Damai, Bukan SenjataPerang tidak boleh menjadi opsi untuk mempersatukan kembali negara yang terpecah, telebih utara dan selatan merupakan satu bangsa yang sama. Perang sendiri hanya akan menjadi bencana bagi rakyat.
"Sebagai bangsa yang sama, kita tidak boleh bertengkar di antara kita sendiri. Kita harus menyatukan kembali negara ini dengan cara damai," terang Kim.
Ia berpendapat, upaya untuk bersatu secara damai adalah dengan mengurangi pasukan satu sama lain. Setelah itu, menghapus Garis Demarkasi Militer.
Selain dari tiga prinsip itu, program reunifikasi nasipnal sendiri harus dipromosikan melalui pendidikan, dan berbagai hal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: